Kepentok Resisten, Harga Perak Mundur Teratur
Harga perak mengalami koreksi wajar pada perdagangan pagi ini setelah mendekati harga tertinggi sejak bulan lalu. Saat ini investor mencermati data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan malam ini waktu Indonesia.
Pada Rabu (10/11/2021) pukul 08:36 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 24,2300/troy ons, turun 0,20% dibandingkan posisi kemarin.
Perak masih belum mampu melewati resisten kuat di area US$ 24,5628-24,7957 yang terbentuk bulan September dan Oktober. Katalis inflasi tampaknya belum mampu mengangkat harga perak menembus tembok resisten.
Inflasi AS pada bulan Oktoberdiperkirakan akan bertumbuh 5,8% dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy), naik dari bulan September 5,4% yoy. Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 0% hingga 0,25%. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan pada hari Rabu (3/11/2021) bahwa masih belum tepat untuk kenaikan suku bunga lebih cepat.
“(Kami) tidak berpikir ini saat yang tepat untuk menaikkan suku bunga karena kami ingin melihat pasar tenaga kerja pulih lebih jauh. [Kami] memiliki alasan yang sangat baik untuk berpikir bahwa itu akan terjadi ketika varian Delta menurun,” kata Powell, Rabu (3/11/2021).
Sementara itu data Producer Price Index (PPI) AS pada bulan Oktober sebesar 8,6%, sama seperti bulan sebelumnya. Angka tersebut berada di bawah konsensus analis sebesar 8,7%.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia