Harga Minyak Anjlok, Arab Saudi Jadi ‘Tersangka’?
Pada Jumat (5/11/2021) pukul 05:54 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 80,54/barel. Turun 1,77% dibandingkan sehari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 78,81/barel. Ambles 2,54%.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga si emas hitam terperosok dalam. Pertama, investor mengambil untung (profit taking) karena harga sudah melambung tinggi.
Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga brent melonjak 56,7%. Sedangkan light sweet melambung 64,01%.
Jadi wajar koreksi teknikal akan selalu membayangi harga minyak. Maklum, keuntungan yang bisa dicairkan memang tidak ngadi-ngadi.
Kedua, harga minyak tertekan akibat kabar dari Arab Saudi. Al Arabiya TV, stasiun televisi milik pemerintah Arab Saudi, melaporkan produksi minyak Negeri Padang Pasir terus naik dan bisa mencapai 10 juta barel/hari pada akhir tahun.
Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Energi Arab Saudi, mengungkapkan stok minyak negaranya juga meningkat karena konsumsi yang menurun akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ini tentu semakin menambah tekanan harga karena tingginya pasokan.
Arab Saudi adalah produsen minyak kedua terbesar dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat (AS). Jadi, perkembangan produksi di sana akan sangat menentukan harga.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Okezone Ekonomi