Tapering AS Tekan Rupiah ke Rp14.322
Nilai tukar rupiah berada di level RpRp14.322 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Kamis (4/11) pagi. Posisi ini melemah 9 poin atau 0,06 persen dari Rp14.313 per dolar AS pada Rabu (3/11).
Di kawasan Asia, mata uang bergerak variasi terhadap dolar AS.
Sebagian melemah bersama rupiah, seperti yen Jepang melemah 0,18 persen, ringgit Malaysia minus 0,13 persen, baht Thailand minus 0,1 persen, dan dolar Singapura minus 0,09 persen.
Namun, sebagian lagi berhasil ke zona hijau pada pagi ini. Yuan China menguat 0,16 persen, won Korea Selatan 0,15 persen, peso Filipina 0,06 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
Sementara mayoritas mata uang utama negara maju justru melemah dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang menguat 0,14 persen dan dolar Australia 0,12 persen.
Sedangkan poundsterling Inggris melemah 0,1 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dolar Kanada minus 0,06 persen, dan franc Swiss minus 0,04 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah di kisaran Rp14.280 sampai Rp14.330 per dolar AS pada hari ini. Pelemahan ini terjadi karena bank sentral AS, The Federal Reserve telah memutuskan untuk mengurangi likuiditas di pasar sekitar US$15 miliar pada bulan ini.
“Keputusan tapering ini telah mendorong naik yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun kembali ke area 1,6 persen. Dolar AS berpotensi menguat terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Tak hanya memutuskan tapering, The Fed juga berancang-ancang mengerek tingkat suku bunga acuan mereka. Sebab, inflasi AS terus meningkat, meski The Fed masih terus memonitor kondisi pasar ketenagakerjaan negeri Paman Sam.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Koperzone