Rupiah Lesu ke Rp14.270 Akibat Tertekan Aksi Tunggu Pasar

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.270 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot Rabu (3/11) pagi. Posisi ini melemah 19 poin atau 0,14 persen dari Rp14.250 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Di Asia, mayoritas mata uang terlihat melemah di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,32 persen, ringgit Malaysia melemah 0,06 persen, baht Thailand melemah 0,19 persen, won Korea Selatan melemah 0,01 persen, dan yuan China melemah 0,01 persen.

Sebaliknya, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, yen Jepang menguat 0,07 persen, dan dolar Singapura menguat 0,04 persen.

Sementara, mayoritas mata uang di negara maju justru bergerak menguat. Rinciannya, euro Eropa menguat 0,02 persen, poundsterling Inggris menguat 0,1 persen, dolar Kanada bergerak stagnan, franc Swiss menguat 0,03 persen, sedangkan dolar Australia menguat 0,15 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra meramalkan rupiah bergerak melemah hari ini. Sebab, pasar semakin khawatir dengan isu tapering yang akan dilakukan The Fed dalam waktu dekat.

“Pasar mengantisipasi hasil rapat The Fed yang mengarah ke tapering atau pengurangan stimulus,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Setelah tapering selesai, The Fed akan mengerek suku bunga acuan. Aksi ini akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, terutama nilai tukar emerging market.

“Pasar juga menantikan seberapa agresif The Fed akan mengurangi stimulusnya. Apakah melebihi perkiraan selama ini yang sebesar US$15 miliar per bulan yang diharapkan selesai pada pertengahan 2022,” kata Ariston.

Hari ini, ia memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.230 per dolar AS sampai Rp14.300 per dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Media Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *