Rupiah Berbalik Menguat ke Rp14.266 pada Pagi Ini
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.266 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (2/11) pagi. Posisi ini menguat 8 poin atau 0,06 persen dari Rp14.274 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Di Asia, mayoritas mata uang terlihat menguat di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina menguat 0,23 persen, ringgit Malaysia menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,05 persen, dan dolar Singapura menguat 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,09 persen dolar Hong Kong menguat 0,03 persen.
Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,04 persen dan yuan China melemah 0,04 persen.
Sementara, mayoritas mata uang di negara maju justru bergerak melemah. Rinciannya, euro Eropa minus 0,09 persen, poundsterling Inggris melemah 0,11 persen, dolar Kanada justru melemah 0,08 persen, franc Swiss melemah 0,09 persen, sedangkan dolar Australia menguat 0,01 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah bergerak melemah hari ini. Hal ini karena isu tapering yang akan dilakukan The Fed mendominasi sentimen di pasar.
“The Fed akan mengeluarkan keputusan pada 4 November 2021 nanti. Tapering ini sebagai langkah awal pengetatan moneter di AS yang sedang mengalami kenaikan inflasi yang tinggi dan situasi ketenagakerjaan yang membaik,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Ariston, kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tapering meningkat. Oleh karena itu, pasar meninggalkan rupiah untuk sementara waktu.
“Potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp14.300 per dolar AS, sementara potensi support di kisaran Rp14.200 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : MSN