Inflasi Oktober Capai 0,12%, BI Serius Jaga Stabilitas Harga

Bank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas harga di tengah kenaikan inflasi imbas mulai masifnya aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat. BI juga berkomitmen untuk memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Guna menjaga inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen plus minus satu persen,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dalam siaran persnya, Selasa, 2 November 2021.

Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi 0,04 persen (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi kelompok volatile food dan kelompok administered prices, di tengah penurunan inflasi kelompok inti.

“Secara tahunan, inflasi IHK Oktober 2021 tercatat 1,66 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,60 persen (yoy),” jelasnya.

Sementara itu, kelompok inti pada Oktober 2021 mencatat inflasi 0,07 persen (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,13 persen (mtm). Berdasarkan komoditasnya, penurunan inflasi inti terutama dipengaruhi oleh berlanjutnya penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring pergerakan harga emas global.

Inflasi inti

Secara tahunan, inflasi inti Oktober 2021 tercatat sebesar 1,33 persen (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,30 persen (yoy).

“Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi,” jelas Erwin.

Untuk kelompok volatile food mengalami inflasi 0,07 persen (mtm) pada Oktober 2021, setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi sebesar 0,88 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng seiring berlalunya musim panen dan berlanjutnya kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) global.

“Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 3,16 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,51 persen (yoy),” urai dia.

Sedangkan kelompok administered prices pada Oktober 2021 mencatat inflasi 0,33 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,14 persen (mtm). Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 1,47 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,99 persen (yoy).

“Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi angkutan udara dan rokok kretek filter akibat mobilitas udara yang membaik sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas dan berlanjutnya dampak kenaikan cukai tembakau,” pungkas Erwin.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Liputan6.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *