Rupiah Loyo ke Rp14.208 per Dolar AS di Awal Pekan

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.208 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (1/11) pagi. Posisi ini melemah 41 poin atau 0,29 persen dari Rp14.167 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Di Asia, mayoritas mata uang terlihat tunduk di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,2 persen, baht Thailand melemah 0,17 persen, dan dolar Singapura melemah 0,07 persen, won Korea Selatan melemah 0,64 persen dari dolar AS, yen Jepang melemah 0,16 persen, yuan China melemah 0,02 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.

Hal yang sama terjadi di mata uang negara maju, di mana mayoritas terkoreksi terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa minus 0,01 persen, dolar Australia minus 0,04 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,01 persen.

Sebaliknya, dolar Kanada justru menguat 0,05 persen dan franc Swiss menguat 0,01 persen.

Senior Analis DC Futures Lukman Leong memproyeksi rupiah bergerak menguat hari ini. Namun, penguatan rupiah akan lebih terbatas karena realisasi data inflasi AS yang cukup tinggi.

“Rupiah secara teknikal berpeluang menguat namun terbatas oleh kekuatan dolar AS pasca rilis data inflasi yang tinggi di AS,” ungkap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Sementara, pelaku pasar juga sedang menunggu data ekonomi global lainnya, seperti manufaktur. Data itu akan dirilis pekan ini.

“Jadi sentimen eksternal mendominasi,” imbuh Lukman.

Ia memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.250 per dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Rupiah

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *