Rupiah Kokoh di Rp14.172 Meski Banyak Mendapat Tekanan
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.170 per dolar AS pada Jumat (29/10) pagi. Posisi ini menguat 2 poin atau 0,02 persen dari Rp14.172 per dolar AS pada Kamis (28/10).
Rupiah menguat bersama peso Filipina 0,18 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, baht Thailand 0,06 persen, dan dolar Singapura 0,04 persen. Sementara won Korea Selatan melemah 0,03 persen dari dolar AS.
Sedangkan yen Jepang, yuan China, dan dolar Hong Kong stagnan. Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru melemah dari dolar AS.
Rubel Rusia melemah 0,16 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, dolar Kanada minus 0,03 persen, dan dolar Australia minis 0,02 persen. Namun, franc Swiss dan poundsterling Inggris stagnan.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah justru berpotensi berbalik melemah pada hari ini. Proyeksinya, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp14.150 sampai Rp14.200 per dolar AS.
“Sentimen negatif kelihatannya masih mendominasi pergerakan harga aset berisko hari ini yang bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Sentimen negatif itu terdiri dari pergerakan bursa saham Asia yang melemah karena rilis laporan keuangan perusahaan teknologi besar di bawah ekspektasi pasar, misalnya Apple dan Amazon. Selain itu, rupiah juga dibayangi oleh kekhawatiran pasar terhadap kenaikan harga komoditas energi yang bisa mendorong pelemahan ekonomi global.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : KONTAN