Ngekor Bursa Global, IHSG Dibuka Hijau Royo-royo
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat 0,58% ke level 6.561,71 pada perdagangan hari ini, Jumat (29/10/2021).
IHSG lanjut menguat pada 09.05 WIB dengan penurunan 0,63% ke level 6.564. Asing tercatat kembali melakukan aksi borong saham di Tanah Air. Hal ini tercermin dari net buy asing di pasar reguler sebesar Rp 22 miliar.
Saham yang banyak dikoleksi asing adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 20,9 miliar dan Rp 6,1 miliar.
Sedangkan saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 4,9 miliar dan Rp 6,5 miliar.
Semalam Wall Street ditutup dengan ceria. Indeks Dow Jones Industrial naik 0,68%. Indeks S&P 500 melesat 0,98% sementara itu Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi sebesar 1,39%.
Wall Street mengabaikan kabar fundamental kurang sedap berupa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 yang hanya sebesar 2%, menjadi laju terlemah selama pemulihan pandemi. Faktor rantai pasokan dan anjloknya belanja konsumen menjadi pemicunya.
Itu merupakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terlemah sejak kuartal II-2020 (tatkala ekonomi merosot alias minus 31,2%). Belanja konsumen, yang menyumbang 69% PDB AS senilai US$ 23,2 triliun, naik hanya 1,6%, setelah kuartal II-2021 melesat 12%.
Belanja barang ambruk 9,2%, dipicu penurunan belanja barang tahan lama seperti barang elektronik dan mobil sebesar 26,2%, sedangkan belanja jasa masih tumbuh, sebesar 7,9%, meski lebih rendah dari angka kuartal II-2021 sebesar 11,5%.
Semestinya, data tersebut diwaspadai karena mengindikasikan pemulihan yang terhambat, salah satunya karena masih merebaknya virus Covid-19 varian delta. Di sisi lain, suplai belum sepenuhnya mengalir tatkala permintaan konsumen menurun. Belum lagi jika bicara inflasi dan ancaman krisis energi.
Di tengah situasi demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan kasus positif dan kemarin Covid-19 kembali meningkat di seluruh dunia. Ini merupakan kejadian pertama kali dalam 2 bulan terakhir karena penyebaran virus di Europa.
Eropa menjadi pemicu kenaikan karena infeksi terus meningkat dalam 3 pekan terakhir. Secara total, ada 3 juta kasus baru di seluruh dunia sepekan kemarin, atau melonjak 4% dari pekan sebelumnya yang justru turun 4%. Eropa menjadi penyumbang utama dengan kenaikan kasus sebesar 18% (melanjutkan tambahan kasus sebesar 7% pada pekan sebelumnya).
“Ini menjadi pengingat tambahan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari kata selesai,” tutur Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dikutip CNBC.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bisnis.com