Arema FC Ambil Langkah Tegas Kasus Perusakan Bus oleh Oknum Suporter
Arema FC mengutuk aksi penyerangan dan perusakan bus yang dilakukan oleh oknum suporter pada Rabu (20/10/2021) malam. Aksi tersebut dianggapmencederai semangat kompetisi yang berupaya bangkit di tengah pandemi.
Pihak Arema FC menekankan ada regulasi dan peraturan yang harus dilaksanakan dengan tanggung jawab bersama demi kelancaran kompetisi.
“Regulasi kompetisi yang dengan tegas melarang supporter tidak hadir di stadion harusnya juga disikapi dengan bijak. Tidak ada alasan gesekan dalam hal apapun karena semangat sepak bola adalah semangat kebersamaan,” kata media officer Arema FC, Sudarmaji, dalam rilis yang diterima Kompas.com.
“Lebih-lebih, dalam situasi pandemi yang belum usai. Kepatuhan terhadap regulasi harus terus disosialisasikan.”
Bus Arema FC dirusak segerombolan orang tidak dikenal di depan Hotel New Saphir, Yogyakarta, Rabu (20/10/2021) malam.
Akibat penyerangan tersebut, bus mengalami kerusakan di bagian kaca depan dan samping.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tidak terduga itu terjadi sekitar pukul 23.10 WIB.
Bus Arema FC yang baru saja diserang segerombolan orang tidak dikenal di depan Hotel New Saphir Yogyakarta, Rabu (20/10/2021) malam.
Diketahui dari ofisial tim, salah satu terduga pelaku penyerangan adalah oknum suporter tim rival.
Tim berlogo Kepala Singa Mengepal ini pun tak tinggal diam. Manajemen bersurat kepada PSSI dan PT LIB untuk menuntut jaminan hal serupa tidak terulang kembali.
“Tentu saja kami sangat menyayangkan dan mengutuk kejadian tersebut karena mencederai semangat dari kompetisi,” terangnya
“Arema FC akan berkirim surat hari ini ke PSSI dan LIB agar segera menindaklanjuti supaya tidak timbul reaksi dari kejadian tersebut.”
Arema FC juga membawa kasus ini ke ranah hukum. Aksi penyerangan dan perusakan sudah masuk ke dalam delik kriminalitas.
Selanjutnya, kasus ini diserahkan penuh kepada pihak berwajib.
“Arema FC secara resmi sudah sudah melaporkan kejadian ini selain ke PSSI juga ke pihak berwajib agar diproses secara hukum,” ujar pria asal Banyuwangi.
Sementara itu, Sudarmaji memastikan tim Arema FC dalam kondisi baik. Aksi teror tersebut sempat mengganggu waktu istirahat pemain, namun tidak cukup mengganggu konsentrasi tim.
Seluruh anggota tim masih tetap fokus menatap pertandingan Liga 1 2021-2022 selanjutnya melawan Persiraja Banda Aceh pada Sabtu (23/10/2021) pukul 18.15 WIB.
Kepada Aremania, Sudarmaji mewakili Arema FC menghimbau untuk bijaksana dalam menyikapi insiden tersebut.
Sebab, masih ada tanggung jawab yang harus dijaga untuk demi nama baik klub dan kelancaran kompetisi.
“Kami menghimbau kepada Aremania, pecinta Arema di manapun berada untuk menahan diri. Kita sangat ingin menjaga kondusivitas serta menyelamatkan kompetisi,” pungkasnya.
Sumber : kompas.com
Gambar : Kompas Bola