Emas Dunia Bersinar Disokong Penurunan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS
Harga emas dunia kembali menguat menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terakhir pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) imbas penurunan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS.
Mengutip Antara, Jumat, 15 Oktober 2021, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD3,2 atau 0,18 persen, menjadi USD1.797,90 per ons.
Emas berjangka juga terangkat USD3,6 atau 0,21 persen menjadi USD1.759,30 pada Selasa 12 Oktober, setelah terpangkas USD1,7 atau 0,1 persen menjadi USD1.755,70 pada Senin 11 Oktober 2021.
Adapun emas tidak terpengaruh besar oleh perbaikan data tenaga kerja mingguan AS. Diketahui klaim pengangguran AS turun 36 ribu menjadi 293 ribu atau berada pada level terendah sejak pertengahan Maret 2020.
“Pedagang dan investor akhirnya menyadari bahwa kenaikan inflasi, secara historis, bullish untuk logam, tidak peduli apa yang dilakukan Federal Reserve,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Volatilitas lebih lanjut dalam ekuitas bulan ini juga dapat memicu beberapa permintaan safe-haven untuk emas. Belum lagi krisis energi global yang memicu kekhawatiran inflasi.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 30,7 sen atau 1,32 persen, menjadi USD23,477 per ons. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD28,10 atau 2,74 persen menjadi USD1,052,30 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Kompas.com