AS dan Taliban Sepakat Pertahankan Perjanjian Doha 2020

Amerika Serikat dan kelompok Taliban akhirnya bertemu tatap muka untuk kali pertama sejak tumbangnya Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu. Pertemuan berlangsung di Doha, Qatar, sejak Sabtu kemarin hingga hari ini, Minggu, 10 Oktober 2021.

Menurut keterangan delegasi kedua kubu, diskusi di Qatar meliputi beberapa isu seputar Afghanistan, termasuk menangani sepak terjang grup ekstremis, akses keluar masuk bagi warga AS, dan juga penyaluran bantuan kemanusiaan.

Dilansir dari laman BBC, delegasi AS menegaskan dialog tatap muka di Doha ini bukan pengakuan resmi terhadap status kepemimpinan Taliban di Afghanistan.

Berbicara usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Afghanistan bentukan Taliban, Amir Khan Muttaqi, mengatakan bahwa kedua kubu sepakat untuk mempertahankan Perjanjian Doha yang telah disepakati pada 2020.

Salah satu poin perjanjian adalah meminta Taliban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mencegah kebangkitan grup-grup eksremis seperti al-Qaeda dan Islamic State (ISIS).

Pertemuan di Doha ini terjadi usai Afghanistan mengalami serangan paling mematikan sejak kepergian pasukan AS dari negara tersebut. Serangan yang dimaksud adalah ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid di kota Kunduz, yang menewaskan setidaknya 50 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di masjid Said Abad, yang selama ini digunakan sebagai tempat ibadah oleh Muslim Syiah di Kunduz.

Kembali ke Perjanjian Doha, Muttaqi mengatakan delegasi AS berjanji akan membantu Afghanistan dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan dan juga vaksin Covid-19.

Sejauh ini AS belum merilis detail dari pertemuan mereka dengan Taliban. Namun sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington akan menggunakan dialog di Doha dalam mendorong Taliban agar menghormati hak-hak perempuan, membentuk pemerintahan inklusif, dan membuka akses bantuan kemanusiaan.

Muttaqi mengatakan kepada awak media bahwa Taliban ingin meningkatkan hubungan dengan komunitas internasional. Namun Taliban juga mengingatkan bahwa tidak ada satu negara pun yang boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri Afghanistan.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *