Selandia Baru Naikkan Suku Bunga, Perdana Usai 1,5 Tahun

The Reserve Bank of New Zealand, bank sentral Selandia Baru, menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 0,25 persen menjadi 0,5 persen. Keputusan menaikkan suku bunga acuan ini ialah pertama kalinya sejak 1,5 tahun lalu saat pemerintah memutuskan kebijakan moneter ‘super longgar’.

Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan tingkat vaksinasi yang tinggi dan mobilitas masyarakat internasional yang meningkat. Sehingga pemulihan ekonomi global diyakini mulai terjadi.

“Sementara ketidakpastian ekonomi masih dihantui pandemi covid-19, namun tekanan biaya jadi lebih kuat dan beberapa bank sentral sudah mengurangi stimulus kebijakan moneternya,” terang bank sentral Selandia Baru, dikutip dari AFP, Rabu (6/10).

Bank sentral mengungkapkan dalam jangka menengah tingkat inflasi telah diatur agar tumbuh di atas 4 persen atau melebihi target sebesar 1 persen-3 persen.

Menurut bank sentral, kebijakan mengurangi stimulus moneter adalah langkah yang tepat sehingga inflasi dapat terjaga di level rendah, serta mendorong lapangan pekerjaan yang lebih maksimal dan berkelanjutan.

“Pencabutan stimulus kebijakan moneter telah dipersiapkan, dengan pergerakan masa depan bergantung pada prospek jangka menengah untuk inflasi dan lapangan kerja,” lanjutnya.

Sejak Maret 2020, tingkat suku bunga di Selandia Baru telah mencatatkan rekor terendahnya sebesar 0,25 persen. Upaya ini dilakukan dalam merespons kondisi luar biasa akibat pandemi covid-19 dan untuk mengontrol laju inflasi.

Kebijakan ini seharusnya diterapkan pada Agustus lalu, namun karena Pemerintah Selandia Baru menetapkan lockdown (penguncian wilayah), maka kebijakan moneter lebih ketat pun ditunda.

Bank sentral Selandia Baru memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih lanjut setelah penyebaran virus sudah terkendali di Auckland.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *