BPS: Deflasi 0,04 Persen pada September 2021
BPS menyatakan mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,04 persen secara bulanan pada September 2021. Sementara, secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing inflasi 0,8 persen dan 1,6 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan deflasi terjadi karena penurunan harga beberapa komoditas di bawah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Hal ini khususnya telur ayam, cabai rawit, dan bawang merah.
“Jadi deflasi September 2021 sebesar 0,04 persen itu utamanya karena dipengaruhi kelompok makanan dan minuman, serta tembakau. Penyebab utama telur ayam ras berikan andil 0,07 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan bawang merah 0,03 persen,” ungkap Margo dalam konferensi pers, Jumat (1/10).
Kemudian, kelompok lainnya yang menyumbang deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Berdasarkan komponennya, komponen bergejolak (volatile foods) deflasi 0,88 persen dengan andil 0,15 persen. Volatile foods, terdiri dari komponen energi dengan inflasi 0,07 persen dan andil 0,01 persen serta komponen bahan makanan deflasi 0,82 persen dan andil 0,15 persen.
Lalu, inflasi inti sebesar 0,13 persen dan andil 0,09 persen. Sementara, komponen harga diatur pemerintah (administered price) inflasi 0,14 persen dengan andil 0,02 persen.
Berdasarkan wilayah, deflasi terjadi di 56 kota dari 90 kota IHK. Sementara, 34 kota lainnya mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,9 persen dan deflasi terendah di Palu 0,01 persen. Kemudian, inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,6 persen dan inflasi terendah di Surakarta 0,01 persen.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : iNews