Dibuka Menguat, IHSG Langsung Balik Arah & Galau!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (28/9/2021). Namun selang tak berapa lama indeks berbalik arah dan melemah.

Saat dibuka IHSG naik 0,09% ke level 6.128,06. Lima menit berselang IHSG tertekan dengan koreksi sebesar 0,03%. Pada pukul 9.12 WIB, IHSG naik lagi ke 6.125, +0,05%.

Data perdagangan mencatat sebanyak 160 saham menguat, 179 melemah dan sisanya 202 saham stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 890 miliar dengan asing net buy di pasar reguler sebesar Rp 13,92 miliar.

Sebanyak dua saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang masing-masing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 30,5 miliar dan Rp 5,9 miliar.

Sementara itu saham yang banyak dilepas oleh asing duo saham big cap perbankan yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 20,7 miliar dan Rp 10 miliar.

Dari Asia, mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona merah di awal perdagangan hari ini. Hanya Hang Seng yang melaju di jalur hijau dengan apresiasi nyaris 1% pada 09.00 WIB.

Indeks Straits Times Singapura dan Nikkei Jepang keduanya terkoreksi sebesar 0,11% dan 0,62%. Kemudian indeks Shang Hai Composite cenderung flat.

Bursa Wall Street AS semalam ditutup variatif. Indeks Dow Jones sukses menguat 0,21% ke 34.869,37, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,28% dan 0,52% ke 4.443,11 dan 14.969,97.

Kenaikan yield obligasi (Treasury) membuat bursa saham AS (Wall Street) bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat. Selain itu, perhatian juga kembali tertuju ke kemungkinan terjadinya shutdown atau penghentian layanan pemerintah AS.

Yield Treasury AS tenor 10 tahun kemarin melesat, sempat menyentuh level 1,5%. Kenaikan tajam tersebut membuat saham-saham sektor finansial menguat, tetapi yang lainnya mengalami tekanan.

Investor juga memantau kemajuan penyelesaian pemasukan AS yang sudah tiris, dan harus diizinkan menaikkan tingkat utang jika tak ingin layanan publik terhenti (shutdown) karena tak ada sumber dana pembayaran gaji mereka.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Minggu mengatakan bahwa proposal infrastruktur bipartisan (disponsori kedua partai di AS) senilai US$ 1 triliun bakal disahkan pekan ini. Kongres harus meloloskan anggaran tambahan akhir September untuk menghindari shutdown.

“Washington DC akan mulai menarik lebih banyak perhatian dalam beberapa pekan ke depan, karena perhitungan politik seputar proposal infrastruktur dan debat mengenai batas utang akan cenderung memicu pasar bergerak,” tulis Tavis McCourt, perencana saham Raymond James, seperti dikutipCNBC International.

Sentimen global masih dominan menjadi penggerak pasar sampai saat ini.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Economy Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *