Krisis Evergrande, Rupiah Melemah ke Rp14.252 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.252 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (21/9). Mata uang Garuda melemah 10 poin atau 0,07 persen dibandingkan Rp14.242 per dolar AS pada Senin (20/9).
Rupiah melemah bersama yen Jepang melemah 0,05 persen dan baht Thailand minus 0,04 persen di Asia. Sementara mata uang lainnya berlabuh di zona hijau.
Peso Filipina menguat 0,23 persen, won Korea Selatan 0,2 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, dolar Singapura 0,1 persen, dan dolar Hong Kong 0,03 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas kompak menguat dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,04 persen.
Sisanya, dolar Kanada menguat 0,3 persen, dolar Australia 0,2 persen, poundsterling Inggris 0,11 persen, euro Eropa 0,11 persen, dan franc Swiss 0,05 persen.
Kendati melemah pada pembukaan, Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan menguat di kisaran Rp14.200 sampai Rp14.270 per dolar AS pada hari ini. Sentimen utama datang dari global.
“Nilai tukar rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Namun, menurutnya, penguatan rupiah mungkin agak terbatas karena investor masih mencermati risiko dari krisis keuangan China Evergrande di pasar saham.
Begitu juga dengan isu tapering dari bank sentral AS, The Federal Reserve.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribun