Data Penjualan Ritel AS Tekan Rupiah ke Rp14.267
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.267 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (17/9). Posisi ini melemah 15 poin atau 0,11 persen dari Rp14.252 per dolar AS pada Kamis (16/9).
Di kawasan Asia, hanya dolar Hong Kong yang stagnan dari dolar AS. Sementara mayoritas mata uang Asia lainnya berada di zona merah pada pagi ini.
Won Korea Selatan melemah 0,67 persen, ringgit Malaysia minus 0,38 persen, baht Thailand Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, semua kompak melemah dari dolar AS. Rubel Rusia melemah 0,23 persen, dolar Australia minus 0,1 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, poundsterling Inggris minus 0,04 persen, franc Swiss minus 0,03 persen, dan dolar Kanada minus 0,02 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, semua kompak melemah dari dolar AS. Rubel Rusia melemah 0,23 persen, dolar Australia minus 0,1 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, poundsterling Inggris minus 0,04 persen, franc Swiss minus 0,03 persen, dan dolar Kanada minus 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah dengan bergerak di rentang Rp14.250 sampai Rp14.300 per dolar AS pada hari ini. Mata uang Garuda berpotensi melemah karena tertekan penguatan dolar AS.
“Dolar AS menguat semalam pasca membaiknya data penjualan ritel AS Agustus yang menunjukan kenaikan,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Positifnya data penjualan ritel ini, sambungnya, bisa kembali meningkatkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan tapering dari bank sentral AS, The Federal Reserve. Dampaknya, indeks dolar AS bisa semakin menguat.
“Hari ini nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS dengan sentimen di atas,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com