Waspada Tapering The Fed Buat Rupiah Loyo ke Rp14.277
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.277 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (9/9) pagi. Posisi ini melemah 25 poin atau 0,18 persen dari perdagangan sebelumnya yang berada di area Rp14.252 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,01 persen, won Korea melemah 0,27 persen, dolar Singapura melemah 0,06 persen, dan
Sementara, yen Jepang menguat 0,07 persen. Kemudian, yuan China dan baht Thailand bergerak stagnan.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas berada di zona merah. Dolar Australia melemah 0,16 persen, poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Kanada melemah 0,12 persen, dan franc Swiss menguat 0,01 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah hari ini. Sebab, pasar kembali khawatir The Fed tetap melakukan pengetatan kebijakan moneter (tapering off) pada akhir tahun ini.
“Terlihat pasar kembali berhati-hati dengan prospek kebijakan moneter AS ke depan setelah pekan lalu mengantisipasi hasil data tenaga kerja AS yang di bawah perkiraan,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan The Fed masih mempertimbangkan opsi tapering off karena melihat data ekonomi AS pada September-Desember 2021. Hari ini, Ariston memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang support Rp14.230 per dolar AS dan resistance Rp14.300 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia