Banjir Bandang Bogor, 32 Keluarga dan 50 Santri Terdampak
Sebanyak 32 kepala keluarga (KK) hingga 50 santri terdampak banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/9) petang. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“32 KK atau 37 warga lainnya serta 50 santri terdampak kejadian ini. BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan para santri sempat terisolir karena jembatan utama di Sungai Cidurian terbawa arus banjir,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (7/9).
Banjir bandang ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan. Satu rumah warga mengalami rusak berat dan empat jembatan penghubung antar kampung putus. Sebanyak 11 rumah dan satu pondok pesantren terdampak.
“Sementara itu, 11 unit rumah warga dan satu pondok pesantren terdampak,” ujarnya.
Muhari menyatakan BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa terdampak, serta melakukan pendataan di lapangan. Menurutnya, banjir bandang ini dipicu hujan deras yang cukup lama sehingga debit air Sungai Cidurian meluap.
Banjir bandang menerjang sejumlah desa, yakni Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga; Desa Malasari dan Nanggung, Kecamatan Nanggung; Desa Urug, Kecamatan Sukajaya; serta Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeng.
“Wilayah Kabupaten Bogor memiliki 37 kecamatan yang berpotensi terhadap bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sejumlah desa pada kecamatan terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin telah memperingatkan warga di sekitar aliran Sungai Cidurian selalu waspada usai banjir bandang pada Senin (6/9) petang. Ia pun mengimbau masyarakat di sekitar sungai tersebut untuk mengungsi sementara.
“Mari tingkatkan kewaspadaan kita, di tengah intensitas turunnya hujan yang deras, dan jangan lupa agar terus berdoa,” katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (7/9) dini hari.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia