Malaysia Bersiap Masuk Endemik Covid, Ingin Tes Rutin Warga

Malaysia tengah mempertimbangkan menerapkan kebijakan pengujian Covid-19 mandiri yang rutin bagi setiap warga ketika Negeri Jiran memasuki fase endemik virus corona.

“Begitu kita masuk (fase) endemik, mau Anda sudah divaksin atau belum, Anda harus melakukan tes sendiri secara rutin” ujar Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin, dalam konferensi pers di Putrajaya, Rabu (1/9).

Khairy juga berkata, “Itu sebabnya kita ingin menciptakan pengujian yang terjangkau dan lebih mudah diakses.”

Menurut Khairy, Malaysia kemungkinan memasuki fase endemik pada akhir Oktober, saat 80 persen warga Negeri Jiran sudah divaksin secara menyeluruh.

“Di akhir Oktober, kita akan mencapai fase endemik, di mana kita mulai hidup berdampingan dengan virus.”

Sejauh ini, sebanyak 64.2 persen penduduk Malaysia sudah merampungkan dua dosis vaksin.

Sementara itu, skenario tes mandiri itu, kata Khairy, merupakan salah satu opsi kebijakan jika pemerintah tak mewajibkan vaksinasi Covid-19 di bawah undang-undang.

Mereka yang menolak vaksinasi harus mematuhi jadwal dan perintah untuk melakukan tes Covid-19, meliputi tes rapid antigen dan polymerase chain (PCR).

“Kami akan mengeluarkan kebijakan pengujian nasional yang diharapkan mempengaruhi pertimbangan mereka yang menolak divaksinasi,” kata Khairy.

Namun, Khairy tetap menyarankan warga untuk segera vaksinasi jika tidak punya alasan medis tertentu.

Meski begitu, Khairy menuturkan belum sampai pada tahap dimana dia merekomendasikan kebijakan tes mandiri itu kepada kabinet.

“Tapi saya juga tak jauh dari itu,” ucapnya seperti dikutip Channel NewsAsia.

Kabinet, kata Khairy, sudah menyetujui untuk mengatur batas harga tertinggi dari tes rapid yang selanjutnya akan diumumkan oleh menteri perdagangan dalam negeri.

Saat ini, Malaysia masih menghadapi peningkatan infeksi Covid-19 harian yang signifikan. Pada Selasa (31/8), Malaysia masih mencatat 20.897 kasus Covid-19 baru dan menjadikan rata-rata infeksi virus corona menjadi 21.807 kasus per hari dalam sepekan terakhir.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *