Hujan Deras Sejak Senin, 5 Desa di Lampung Terendam Banjir
Lima desa di Kabupaten Tanggamus, Lampung, dilanda banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan hujan telah mengguyur sejak Senin (30/8) sore dan menimbulkan banjir pada Selasa (31/8) dini hari.
“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air sungai meluap,” kata Muhari dalam keterangan resmi, Rabu (1/9).
Selain itu, hujan deras juga mengakibatkan tanggul Sungai Way Sedayu jebol. Hal ini membuat kawasan tanggul tersebut terendam banjir. Dampak paling parah dialami Desa Sukaraja.
Empat desa terdampak banjir lainnya adalah Desa Bangun Rejo, Sedayu, Way Kerap, dan Pardawaras.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) sebanyak 2 unit rumah rusak berat dan beberapa hektare lahan pertanian terendam banjir.
“BNPB masih melakukan pendataan kerugian banjir,” ujar Muhari.
Selain mengakibatkan banjir, hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama itu juga menimbulkan longsor yang terjadi di sejumlah titik seperti Sukaraja dan Pekon Sedayu di jalan lintas barat.
Selain itu, sebanyak dua titik di Jalan Pekon Way Kerap juga tertutup material longsor dan tiga titik longsor di jalan arah Simpang Sedayu.
“Meskipun demikian, jalur lalu lintas tetap dapat dilalui kendaraan dengan pendekatan buka-tutup,” jelas Muhari.
Lebih lanjut, Muhari menjelaskan bahwa Kabupaten Tenggamus merupakan daerah dengan potensi banjir sedang hingga tinggi. Sebanyak 14 kecamatan di Tenggamus masuk dalam kategori ini.
Salah satu kecamatan tersebut adalah Semaka. Selain rawan banjir, kecamatan ini juga memiliki potensi tanah longsong dengan tingkat sedang hingga tinggi.
Muhari mengatakan, Provinsi Lampung memasuki musim awal hujan pada September hingga November. Sementara, puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Januari tahun mendatang.
Menghadapi situasi ini, BNPB mengingatkan agar pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi di tengah pandemi Covid-19,” ujar Muhari.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia