Jutaan Dosis Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Tiba di Indonesia

Indonesia kembali kedatangan vaksin virus corona (covid-19) produksi perusahaan asal China, Sinovac, sebanyak 9.200.000 dosis dalam bentuk bahan baku atau vaksin bulk pada Senin (30/8) pukul 12.45 WIB.

Selain Sinovac, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga menyebut sebanyak 1.086.000 dosis vaksin AstraZeneca dan 5 juta vaksin jadi Sinovac juga telah tiba di Tanah Air. Jutaan dosis vaksin yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-43, 44, dan 45 di Indonesia.

“Alhamdulillah pada hari ini tanggal 30 Agustus 2021 kita telah menerima vaksin covid-19. Ada dua jenis produksi yang telah datang yaitu dari AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis, serta Sinovac sebanyak 5 juta dosis,” kata Muhadjir dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/8).

“Sedangkan dari vaksin Sinovac masih ada tambahan lagi yaitu 9.200.000 dosis berupa bakal vaksin atau bulk vaksin,” imbuhnya.

Dengan kedatangan baru vaksin hari ini, makan Indonesia sudah mendatangkan setidaknya 217 ribu dosis vaksin covid-19, dengan rincian 153.900.280 vaksin bulk atau mentah dari Sinovac. Kemudian 28 juta vaksin jadi dari Sinovac, 18.225.140 dosis vaksin AstraZeneca, 8.250.000 vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, dan 1.560.780 dosis vaksin Pfizer.

Pemerintah untuk sementara ini menetapkan lima merek vaksin, yakni vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Novavax akan dipakai dalam program vaksinasi nasional. Sementara untuk vaksin Gotong Royong sejauh ini merek vaksin yang akan dipakai Sinopharm.

Sementara secara keseluruhan, Kementerian Kesehatan per Senin (30/8) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 62.294.896 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 35.314.460 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Itu artinya, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 29,91 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 16,96 persen.

“Semua ini adalah sebagai bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional,” kata dia.

Lebih lanjut, Muhadjir juga mewanti-wanti kepada masyarakat agar ikut berkontribusi dalam program vaksinasi nasional. Ia juga mengingatkan agar warga tidak pilih-pilih merek vaksin yang disediakan pemerintah.

Muhadjir lantas mengimbau agar masyarakat tidak melupakan protokol kesehatan kendati sudah menerima vaksin covid-19. Ia mengatakan, warga dan pemerintah harus bersinergi dalam mengendalikan pandemi covid-19 di Indonesia, dan berupaya ‘berdamai’ dengan covid-19 dengan menjalani kehidupan new normal.

“Kita berhadapan pada suatu kenyataan bahwa suka tidak suka, mau tidak mau, kita akan berdampingan dengan covid-19 dalam jangka waktu yang belum bisa kita pastikan kapan berakhir,” pungkas Muhadjir.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *