Pelemahan Data Ekonomi AS Angkat Rupiah ke Rp14.390
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.390 per dolar AS pada Selasa (24/8) pagi. Posisi tersebut menguat 0,16 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.412 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Taiwan menguat 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,41 persen, peso Filipina menguat 0,09 persen, ringgit Malaysia menguat 0,12 persen, rupee India menguat 0,25 persen, dan bath Thailand menguat 0,05 persen.
Sementara, yuan China bergerak stagnan, yen Jepang melemah 0,05 persen, dan dolar Singapura melemah 0,05 persen.
Kemudian, mata uang di negara maju bergerak bervariasi. Tercatat, poundsterling Inggris bergerak stagnan, dolar Australia menguat 0,04 persen, dolar Kanada menguat 0,03 persen, dan franc Swiss melemah 0,05 persen.
Analis pasar uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah kembali menguat hari ini. Pasalnya, dolar AS berpotensi melemah setelah realisasi data survei aktivitas sektor manufaktur dan jasa AS di bawah ekspektasi pasar.
“Data turun menunjukkan kondisi ekonomi AS belum stabil akibat meningkatnya kasus covid-19,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/8).
Data ekonomi AS yang di bawah ekspektasi pasar dinilai pasar tak mendukung isu tapering The Fed yang akan dilakukan akhir tahun ini. Dengan demikian, dolar AS melemah.
“Potensi penguatan (rupiah) ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.430 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Media Indonesia