Kenaikan Minat Atas Aset Berisiko Angkat Rupiah ke Rp14.416
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.416 per dolar AS pada Senin (23/8) pagi. Posisi tersebut menguat 0,25 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.452 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Singapura menguat 0,17 persen, dolar Taiwan naik 0,20 persen, won Korea Selatan bertambah 0,60 persen, peso Filipina naik 0,33 persen, yuan China naik 0,17 persen, ringgit Malaysia menguat 0,24 persen, dan bath Thailand naik 0,26 persen.
Sedangkan, rupee India melemah 0,20 persen dan yen Jepang turun 0,06 persen.
Serupa, mata uang di negara maju kompak perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris naik 0,20 persen, dolar Australia menguat 0,38 persen, dolar Kanada bertambah 0,34 persen, dan franc Swiss naik 0,12 persen.
Analis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah bersama mata uang asing lainnya ditopang oleh kembalinya minat pasar terhadap aset berisiko.
“Pasar kembali masuk ke aset berisiko memanfaatkan peluang buy on dip,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/8).
Ia mengatakan meskipun kondisi ekonomi dibayangi covid-19 tapi pasar terlihat masih optimis terhadap peluang pemulihan ekonomi ke depan. Prediksinya, hari ini rupiah melaju di rentang Rp14.380 hingga Rp14.460 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com