Kabar Tapering Bank Sentral AS, Rupiah Loyo ke Rp14.362
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.362 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (10/8) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,07 persen jika dibandingkan perdagangan Senin (9/8) sore di level Rp14.352 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang melemah 0,05 persen dan dolar Singapura melemah 0,04 persen.
Begitu juga dengan peso Filipina melemah 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, ringgit Malaysia melemah 0,22 persen, dan bath Thailand melemah 0,03 persen, rupee India melemah 0,15 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,04 persen. Kemudian, yuan China menguat 0,08 persen.
Sementara, mayoritas mata uang di negara maju juga melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, dolar Australia melemah 0,16 persen, dolar Kanada melemah 0,04 persen, dan franc Swiss melemah 0,04 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi kembali tertekan hari ini. Isu tapering yang akan dilakukan oleh The Fed masih menjadi sentimen utama untuk pergerakan rupiah.
“Isu tapering yang digulirkan Rabu malam pekan lalu oleh Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida masih berlanjut pekan ini,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Ariston, The Fed akan melakukan tapering lantaran data tenaga kerja AS menunjukan perbaikan. Tapering nantinya akan mengurangi likuiditas dolar AS di pasar dan mendorong penguatan dolar AS.
Selain itu, kenaikan kasus penularan covid-19 juga mendorong pasar keluar dari aset berisiko. Alhasil, rupiah akan semakin tertekan hari ini.
“Potensi pelemahan ke arah Rp14.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.330 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com