Kebakaran Hutan California Jadi yang Terparah Kedua Dalam Sejarah

Kebakaran hutan Dixie Fire yang mengerikan di California utara, Amerika Serikat (AS) telah berkembang menjadi kebakaran hutan terbesar kedua dalam sejarah negara bagian. Pada Minggu 8 Agustus tiga orang dilaporkan hilang dan ribuan orang dievakuasi dari api yang semakin membesar.

Hingga Minggu, kebakaran telah menghanguskan 463.477 hektar, naik dari hari sebelumnya 447.723 hektar. Sekarang mencakup area yang lebih besar dari Los Angeles.

Dixie Fire adalah kebakaran hutan aktif terbesar di Amerika Serikat, tetapi salah satu dari hanya 11 kebakaran hutan besar di California. Selama akhir pekan, api melampaui Kebakaran Kompleks Mendocino 2018 dan menjadikannya kebakaran terburuk kedua dalam sejarah negara bagian California.

Pada Sabtu, Gubernur Gavin Newsom mengunjungi kota bersejarah Greenville yang terbakar, menyatakan “terima kasih yang mendalam” kepada tim yang memerangi api.

Dia mengatakan pihak berwenang harus mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk mengelola hutan dan mencegah kebakaran.

“Kekeringan semakin parah, lebih panas dari sebelumnya. Kita perlu mengakui secara langsung bahwa ini adalah kebakaran hutan yang disebabkan oleh iklim,” ucap Gubernur Newsom, seperti dikutip AFP, Senin 9 Agustus 2021.

“Perubahan iklim memperkuat kekeringan yang mengeringkan daerah, menciptakan kondisi ideal bagi kebakaran hutan untuk menyebar di luar kendali dan menimbulkan kerusakan material serta lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuhnya.

Akibat Dixie Fire yang pada Sabtu menyebabkan tiga petugas pemadam kebakaran terluka, tetap menyerang hingga 21 persen pada Minggu. “Cakupannya ini tidak berubah dari hari sebelumnya,” sebut situs web CalFire.

Kru memperkirakan api, yang dimulai 13 Juli, akhirnya tidak akan padam selama dua minggu.

Suhu tinggi

Angin lemah dan kelembaban yang lebih tinggi telah memberikan bantuan kepada petugas pemadam kebakaran, tetapi mereka bersiap untuk suhu yang lebih tinggi yang diperkirakan akan melebihi 38 derajat Celcius dalam beberapa hari mendatang.

Sebanyak delapan kebakaran hutan terbesar di negara bagian itu semuanya terjadi sejak Desember 2017. Bekas luka yang masih menghitam dari kebakaran sebelumnya kadang-kadang membantu kru Dixie Fire, mengurangi bahan bakar yang tersedia.

Sedangkan ribuan penduduk telah meninggalkan daerah itu, banyak yang mencari tempat tinggal sementara. Mereka bahkan tinggal di tenda-tenda, dan seringkali tidak yakin apakah rumahnya selamat.

Kantor sheriff wilayah Plumas mengatakan, masih mencari tiga orang yang dinyatakan hilang, setelah dua lainnya ditemukan pada akhir pekan.

Hingga saat ini Dixie Fire telah menghancurkan sekitar 400 bangunan bahkan memusnahkan kota bersejarah, Greenville. CalFire mengatakan, pekerja dan peralatan sedang dikerahkan untuk menyelamatkan rumah di kota kecil Crescent Mills, lima kilometer tenggara Greenville. Lebih dari 5.000 personel sekarang memerangi kobaran Dixie Fire.

Meskipun perintah evakuasi berulang kali dari pihak berwenang, beberapa warga menolak untuk melarikan diri. Warga lebih memilih untuk mencoba memadamkan api sendiri daripada meninggalkan properti mereka.

Pada akhir Juli, jumlah hektar yang terbakar di California naik lebih dari 250 persen dari tahun 2020, padahal itu merupakan tahun kebakaran hutan terburuk dalam sejarah modern negara bagian itu.

Kekeringan jangka panjang yang menurut para ilmuwan didorong oleh perubahan iklim telah membuat sebagian besar Amerika Serikat bagian barat dan Kanada kering. Kondisi ini rentan terhadap kebakaran yang eksplosif dan sangat merusak.

Investigasi awal menunjukkan bahwa Dixie Fire dimulai ketika sebuah pohon tumbang di kabel listrik milik utilitas regional Pacific Gas & Company (PG&E). Ini adalah operator swasta yang sebelumnya disalahkan atas Camp Fire pada 2018, yang menewaskan 86 orang.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : SiapGrak!

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *