Isu Tapering AS Tekan Rupiah ke Rp14.330
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.330 per dolar AS pada Kamis (5/8) pagi. Posisi ini melemah 18 poin atau 0,12 persen dari Rp14.312 per dolar AS pada Rabu (4/8).
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Hanya yuan China yang menguat 0,03 persen. Sementara baht Thailand stagnan.
Sisanya, yen Jepang melemah 0,16 persen, ringgit Malaysia minus 0,1 persen, peso Filipina minus 0,04 persen, won Korea Selatan minus 0,03 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan dolar Singapura minus 0,01 persen.
Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona hijau. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,05 persen dan franc Swiss minus 0,03 persen.
Sedangkan dolar Australia menguat 0,1 persen, poundsterling Inggris 0,03 persen, dolar Kanada 0,02 persen, dan euro Eropa 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan melemah pada hari ini dengan bergerak di kisaran Rp14.300 sampai Rp14.350 per dolar AS. Potensi pelemahan muncul karena sentimen peluang tapering yang disampaikan oleh salah satu pejabat bank sentral AS, The Federal Reserve.
“Tapering ini akan mengurangi likuiditas sehingga bisa mendorong penguatan dolar AS,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/8).
Selain itu, potensi pelemahan juga datang dari kekhawatiran pasar terhadap penyebaran kasus covid-19 di dunia. Hal ini turut menekan mata uang negara berkembang , lainnya.
Kendati begitu, Ariston memperkirakan pelemahan mata uang Garuda bisa tidak terlalu dalam bila rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 melebihi ekspektasi para ekonom sekitar 6,5 persen. Data ekonomi tanah air baru akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11.00 WIB nanti.
“Ini bisa menahan laju pelemahan rupiah hari ini,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Media Indonesia