Rupiah Menguat ke Rp14.435 per Dolar AS Jelang Akhir Pekan
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.435 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (30/7) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,33 persen jika dibandingkan perdagangan Kamis (29/7) sore di level Rp14.482 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang turun 0,02 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, dolar, Taiwan berkurang 0,09 persen, dan won Korea Selatan turun 0,07 persen.
Selanjutnya, peso Filipina melemah 0,02 persen, yuan China turun 0,09 persen, dan bath Thailand melemah 0,14 persen. Namun, rupee India dan ringgit Malaysia berhasil menguat masing-masing 0,13 persen dan 0,01 persen.
Serupa, mata uang di negara maju kompak lesu terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,07 persen, dolar Australia melemah 0,12 persen, dolar Kanada turun 0,18 persen, dan franc Swiss turun 0,02 persen.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh pelemahan dolar AS usai keputusan bank sentral AS, The Fed menahan suku bunga acuan. Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga di level 0 persen hingga 0,25 persen.
“Bank sentral AS yang mengumumkan kebijakan moneter membuat dolar AS lesu,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Namun, penguatan rupiah tertahan oleh kenaikan kasus covid-19 di Indonesia dan global. Apabila kasus covid-19 tidak kunjung terkendali, pasar khawatir PPKM darurat kembali diperpanjang.
“Terpuruknya dolar AS gagal dimanfaatkan rupiah untuk menguat tajam. Mata uang Garuda terbebani kasus covid-19 di Indonesia,” imbuhnya.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Pikiran Rakyat