Rupiah Melemah ke Rp14.490 Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.490 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (29/7) pagi. Posisi tersebut melemah 0,02 persen dibandingkan perdagangan Rabu (28/7) sore di level Rp14.487 per dolar AS.

Pagi ini, mata uang di Asia bergerak menguat terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang menguat 0,17 persen, dolar Taiwan menguat 0,13 persen, won Korea Selatan melemah 0,33 persen, dan peso Filipina menguat 0,07 persen.

Lalu, yuan China menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,15 persen, dan rupee India menguat 0,12 persen. Namun, bath Thailand melemah 0,19 persen.

Serupa, mayoritas mata uang di negara maju juga menguat terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,06 persen, dolar Kanada menguat 0,05 persen, dan franc Swiss menguat 0,05 persen. Namun, dolar Australia melemah 0,18 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi kembali menguat terhadap dolar AS hari ini. Pasalnya, mata uang AS melemah setelah bank sentral AS (The Federal Reserves/ The Fed) menyatakan masih akan melonggarkan kebijakan moneternya dan mempertahankan suku bunga acuan.

“Pernyataan bank sentral AS dini hari tadi memberikan arahan jelas bagi para pelaku pasar bahwa tingkat suku bunga tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat meskipun ekonomi AS sudah membaik saat ini,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Ariston mengatakan The Fed masih khawatir dengan perkembangan kasus covid-19 varian delta. Hal ini membuat dolar AS melemah.

“Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp14.450 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.500 per dolar AS,” pungkas Ariston.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *