Junta Myanmar Cari Kerja Sama Internasional untuk Hadapi Covid-19
Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, berusaha menjalin kerja sama dengan komunitas internasional untuk mengatasi pandemi Covid-19 di negaranya. Saat ini, kasus Covid-19 di Myanmar tengah melonjak tajam di tengah kolapsnya sistem kesehatan pascakudeta.
Min Aung Hlaing menyerukan agar komunitas internasional lebih banyak bekerja sama dalam pencegahan, pengendalian dan pengobatan Covid-19 di Myanmar.
“Termasuk di antara sesama anggota ASEAN dan negara-negara sahabat,” kata Min Aung Hlaing kepada Global New Light of Myanmar.
Dikutip oleh Malay Mail, Rabu, 28 Juli 2021, pemimpin junta ingin agar laju vaksinasi di Myanmar ditingkatkan. “Baik melalui vaksin donasi maupun dengan mengembangkan sendiri produksi vaksin dalam negeri dengan dibantu Rusia,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Myanmar juga berencana mencari bantuan dana Covid-19 dari ASEAN.
Beberapa waktu lalu, Myanmar menerima dua juta vaksin dari Tiongkok. Namun sejauh ini baru 3,2 persen dari total populasi Myanmar yang sudah divaksinasi.
Saat ini, negara tersebut sedang menghadapi krisis oksigen karena jumlah kasus harian Covid-19 terus melonjak sejak Juni lalu. Selasa kemarin, Myanmar mencatat tambahan 4.964 kasus Covid-19 dengan 338 kematian.
Sejumlah tenaga medis dan layanan pemakaman di Myanmar mengatakan bahwa angka sebenarnya mungkin lebih tinggi dibanding data pemerintah.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu. Sejak saat itu, sistem kesehatan di Myanmar kolaps, salah satunya diakibatkan banyaknya tenaga kesehatan yang ikut berdemo menentang kudeta.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id