Rupiah Lesu ke Rp14.510 per Dolar AS pada Awal Pekan
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.510 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (26/7) pagi. Posisi tersebut melemah 0,12 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.492 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Singapura melemah 0,05 persen, bath Thailand melemah 0,13 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,01 persen.
Lalu, dolar Taiwan menguat 0,07 persen, won Korea Selatan melemah 0,25 persen, peso Filipina melemah 0,08 persen, rupee India menguat 0,08 persen, yen Jepang menguat 0,13 persen, dan yuan China bergerak stagnan.
Senada, mayoritas mata uang di negara maju tampak melemah terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Australia melemah 0,18 persen, dolar Kanada melemah 0,14 persen, franc Swiss melemah 0,03 persen, dan poundsterling Inggris menguat 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melaju di zona merah pada awal pekan ini. Pasar tengah menantikan hasil rapat kebijakan moneter The Fed yang akan digelar pekan ini.
“Pasar mengantisipasi kemungkinan bank sentral AS mengeluarkan pandangan pengetatan moneter dalam waktu dekat,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, kenaikan kasus covid-19 di kawasan Asia Tenggara juga menambah sentimen negatif untuk rupiah. Pemerintah saat ini masih memberlakukan pembatasan yang cukup ketat untuk menekan laju penularan covid-19.
“Potensi pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.450-Rp14.520 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com