Harga Minyak Brent Melonjak 2,2 Persen ke US$73,79 per Barel
Harga minyak mentah melonjak lebih dari 2 persen pada perdagangan Kamis (22/7) waktu Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga minyak terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa pasokan akan lebih ketat sepanjang 2021.
Mengutip Antara, Jumat (23/7), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September naik US$1,56 atau 2,2 persen menjadi US$73,79 per barel.
Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik US$1,61 atau 2,3 persen menjadi US$71,91 per barel.
“Permintaan tidak akan hilang, jadi kami kembali melihat pasar yang sangat ketat,” ungkap Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn.
OPEC+ telah menyetujui kesepakatan untuk meningkatkan pasokan minyak sebanyak 400 ribu barel mulai Agustus hingga Desember 2021. Hal ini demi memenuhi permintaan pasar.
Morgan Stanley memperkirakan permintaan lebih tinggi dari pasokan pada semester II 2021. Lembaga internasional itu memproyeksi harga acuan global Brent berada di area US$70 per barel pada sisa tahun ini.
“Pada akhirnya pemulihan produk domestik bruto (PDB) global kemungkinan akan tetap di jalurnya, data persediaan terus menggembirakan, neraca kami menunjukkan pengetatan di paruh kedua dan kami berharap OPEC tetap kohesif,” terang Flynn.
Sementara, Rusia akan melarang ekspor bensin pekan depan jika harga bahan bakar di bursa domestik tetap pada level saat ini. Menteri Energi Nikolai Shulginov mengatakan situasi ini menandakan pasokan minyak yang lebih ketat dalam waktu ke depan.
Badan Informasi Energi (EIA) mencatat persediaan minyak di AS naik 2,1 juta barel menjadi 439,7 juta barel pada pekan lalu. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya sejak Mei 2021.
Sumber :cnnindonesia.com
Gambar : Tempo.co