Rupiah Menguat ke Rp14.515 di Tengah Penguatan Bursa Global
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.515 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (22/7) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,19 persen jika dibandingkan perdagangan Rabu (21/7) di level Rp14.542 per dolar AS.
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang menguat 0,11 persen, dolar Singapura melemah 0,07 persen, bath Thailand melemah 0,05 persen. dan ringgit Malaysia menguat 0,08 persen.
Lalu, dolar Taiwan berhasil menguat 0,15 persen, won Korea Selatan menguat 0,15 persen, peso Filipina menguat 0,16 persen, rupee India menguat 0,35 persen, dan yuan China menguat 0,02 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju tampak lesu terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dolar Australia melemah 0,14 persen, dan dolar Kanada melemah 0,16 persen, dan franc Swiss melemah 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi nilai tukar rupiah melaju di zona merah hari ini mengikuti mata uang regional. Pasar masih khawatir dengan perkembangan kasus covid-19, khususnya karena varian delta.
“Asia Tenggara dianggap menjadi episentrumnya,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Meski begitu, Ariston melihat pelemahan rupiah akan bersifat terbatas di tengah kenaikan pasar saham global. Penguatan itu menggambarkan optimisme pasar terhadap perbaikan kinerja perusahaan.
Tercatat, indeks saham NYSE menguat 1,11 persen, S&P500 menguat 0,82 persen, dan Dow Jones Trans Avg menguat 0,97 persen.
“Rupiah berpotensi bergerak melemah ke kisaran RP14.560 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.520 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com