Rekor Baru Kasus Covid-19, Rupiah Tekor ke Rp14.495
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.495 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (15/7). Mata uang Garuda melemah 15 poin atau 0,1 persen dari Rp14.480 per dolar AS pada Rabu (14/7).
Di kawasan Asia, beberapa mata uang melemah bersama rupiah, seperti dolar Singapura minus 0,11 persen, peso Filipina minus 0,09 persen, baht Thailand minus 0,08 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Namun beberapa di antaranya berhasil ke zona hijau. Yen Jepang menguat 0,05 persen, yuan China 0,06 persen, ringgit Malaysia 0,06 persen, dan won Korea Selatan 0,06 persen.
Sementara mayoritas mata uang utama negara maju yang melemah dari dolar AS. Hanya franc Swiss yang menguat persen.
Dolar Australia melemah 0,21 persen, dolar Kanada minus 0,21 persen, poundsterling Inggris minus 0,19 persen, rubel Rusia minus 0,17 persen, dan euro Eropa minus 0,08 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah sepanjang hari ini karena sentimen kenaikan kasus covid-19 di dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, kemarin Indonesia kembali mencetak rekor pertambahan kasus sebanyak 54 ribu kasus dalam sehari.
“Rupiah masih berpotensi tertekan dengan kekhawatiran pasar yang meningkat terhadap kenaikan kasus baru covid-19,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, pemerintah juga memberi sinyal akan memperpanjang pelaksanaan PPKM Darurat. Skenario yang sempat terungkap ke publik mencapai enam minggu.
“PPKM darurat yang berpotensi diperpanjang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. Jelas ini bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Kendati begitu, proyeksinya rupiah mungkin tidak melemah dalam dengan bergerak di kisaran Rp14.460 sampai Rp14.520 per dolar AS pada hari ini. Sebab, bank sentral AS, The Federal Reserve belum melakukan perubahan kebijakan moneternya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investor Daily