Pemerintah Pusat Klaim Kasus Covid-19 di DKI Mulai Melandai

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah mulai menunjukkan tanda melandai.

Luhut tak melengkapi klaim tersebut dengan data yang rinci. Ia hanya memaparkan data capaian vaksinasi di DKI yang telah menembus angka 65,18 persen.

“Sekarang Jakarta sebenarnya itu sudah flattening, sudah mulai kelihatan mendatar grafiknya, Jakarta, jangan kita tambahin lagi masalah,” kata Luhut dalam jumpa pers daring di kanal Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (15/7).

Sementara itu, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan Jakarta selalu melaporkan lebih dari 12 ribu kasus selama tujuh hari terakhir. Jumlah kasus harian paling sedikit dilaporkan pada Selasa (13/7), yaitu 12.182 kasus sehari. Sementara itu, Jakarta mencatat penambahan kasus harian tertinggi sepanjang pandemi pada Senin (12/7), yaitu 14.619 kasus.

Penurunan angka statistik hanya terjadi di jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate/BOR). BOR di Jakarta turun tipis dari 89,47 persen menjadi85,91 persen. Namun, jumlah kasus aktif di Jakarta masih di angka99.751 kasus.

DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang menerapkan PPKM Darurat. Provinsi ini mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi setelah Idulfitri dan kemunculan varian baru virus Corona.

Total kasus di DKI Jakarta hingga saat ini mencapai701.910 kasus, tertinggi di Indonesia. Namun, provinsi ini juga menjadi provinsi dengan tingkat tes tertinggi. Seluruh kabupaten/kota di DKI telah memenuhi target tes yang dicantumkan dalam aturan PPKM Darurat.

Klaim Terkendali

Kabid Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting memastikan pelaksanaan PPKM Darurat di Indonesia terpantau masih terkendali dan dapat menurunkan kasus covid-19 secara signifikan.

Alex juga menargetkan, penambahan kasus virus corona di Indonesia akan mulai melandai pada pekan ketiga Juli, alias dua pekan usai PPKM Darurat. Target itu disampaikan Alex guna merespons pertanyaan publik soal rekor-rekor baru kasus covid-19 yang melonjak hingga 54 ribu sehari di tengah PPKM Darurat.

“Pelaksanaan terkendali, outcome pasti setelah dua minggu. Kasus akan terus naik ke puncaknya dan kemudian melandai,” kata Alex melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (15/7).

Namun demikian, Alex mengatakan penurunan kasus itu akan terealisasi apabila masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri (isoman) patuh terhadap aturan pemerintah. Ia mengungkapkan rekor baru lonjakan kasus virus corona yang terjadi berkelanjutan selama dua pekan terakhir di Indonesia paling banyak disumbang oleh kasus penularan dalam keluarga.

Alex mengatakan penularan lingkup terkecil itu ditengarai dimulai saat warga memilih isoman namun masih kurang disiplin sehingga mengakibatkan penularan anggota keluarga lainnya.

“Terkendali, jika yang isoman bisa ditata dengan baik,” kata dia.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kenaikan kasus covid-19 di Indonesia sejatinya diiringi dengan jumlah pemeriksaan warga yang meningkat. Pemerintah menargetkan jumlah pemeriksaan warga di Jawa-Bali tembus 324.283 orang diperiksa per harinya.

“Berdasarkan data kasus memang kasus positif nasional mengalami kenaikan, hal ini juga paralel dengan testing yang dimasifkan selama kebijakan PPKM darurat dan diperketat ini,” kata Wiku.

Namun demikian, Wiku menegaskan target keberhasilan PPKM Darurat tidak bisa dilakukan seorang diri oleh pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya perlu ada kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat.

Untuk itu, Wiku meminta masyarakat untuk benar-benar membatasi mobilitas dan melakukan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak menolak untuk mendapat jatah suntikan vaksin covid-19.

“Saat ini pemerintah bersama dengan masyarakat bersama-sama mengendalikan situasi ini dan semoga kebijakan yang dijalankan ini akan nampak efeknya dalam waktu dekat asalkan dijalankan secara disiplin,” katanya.

Pemerintah memutuskan untuk memulai pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali sejak 3 Juli 2021, sementara di luar Jawa-Bali dimulai sejak 12 Juli. Namun sama, keduanya berlaku hingga 20 Juli, meski ada peluang dari pemerintah untuk memperpanjang PPKM menjadi total enam pekan.

Dalam perkembangannya, Indonesia kerap beruntun mencetak rekor penambahan kasus baru selama PPKM Darurat. Sementara target pemerintah adalah menurunkan kasus Covid-19 hingga 10 ribu kasus per hari.

Tercatat, sejak 3-17 Juli, terjadi rekor penambahan sebanyak delapan kali, yakni di 3 Juli dengan 27.913 kasus dalam sehari. Disusul 5 Juli dengan 29.745 kasus, 6 Juli 31.189 kasus, 7 Juli 34.379 kasus, 8 Juli 38.391 kasus, 12 Juli 40.427 kasus, 13 Juli 47.899 kasus, dan terakhir rekor baru di 14 Juli 54.517 kasus dalam sehari.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *