Kasus Covid-19 Cetak Rekor, IHSG Berpotensi Tekor
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (14/7), dibayangi kekhawatiran tingginya lonjakan kasus harian covid-19.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut pergerakan indeks tertekan angka kasus covid-19 dalam negeri yang belum memperlihatkan dampak positif PPKM Darurat sejak dilaksanakan pada 3 Juli 2021 lalu.
Target PPKM Darurat mampu menekan kasus positif covid-19 di bawah 10 ribu kasus dalam 2 pekan belum kunjung tercapai. Kasus positif tercatat bertambah 47.899 orang pada Selasa (13/7). Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi.
“IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal, mengindikasikan potensi bearish (lesu),” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Rabu (14/7).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.034-6.056 dan resistance 6.098-6.118.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan secara umum IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mendongkrak indeks.
Ia melihat perdagangan hari ini akan menantang karena arus modal masuk belum tumbuh signifikan dan ditambah melambatnya perputaran roda perekonomian.
William memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.913 dan resistance 6.123. Ada pun saham-saham pilihannya, yaitu ICBP, BBRI, JSMR, AKRA, HMSP, UNVR, dan LSIP. Pada perdagangan sebelumnya, yakni Selasa (13/7), IHSG melemah ke 6.012 atau turun 66,53 poin atau 1,09 persen.
Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp211,49 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com