PPKM Darurat, Kepala Daerah Diminta Atur Mobilitas Warga
Kehadiran negara dalam masa pandemi Covid-19 ditegaskan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah dan sedang memimpin langsung penanganan pandemi sejak hari pertama WHO mengumumkan keberadaan kasus Covid-19 pada akhir Desember 2019.
Sampai sekarang, Jokowi juga tetap memimpin berbagai upaya peningkatan kapasitas respons kesehatan, penambahan anggaran, hingga penetapan PPKM Darurat. Sementara, Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan berperan mengatur manajemen lapangan dan bersama para menteri anggota kabinet, melapor secara intens kepada Jokowi setiap perkembangan yang terjadi.
“Jadi yakinlah negara hadir dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 ini dan dipimpin langsung oleh presiden,” tegas Dedy dalam konferensi pers perkembangan terbaru PPKM Darurat di Jawa dan Bali dan PPKM Mikro di wilayah lain di Indonesia, Rabu (7/7).
Pada saat bersamaan, Luhut juga menyampaikan kepada para kepala daerah dan aparat terkait untuk menaikkan jumlah suntikan vaksin dan mengurangi jumlah mobilitas masyarakat. Hal itu sejalan dengan instruksi Jokowi untuk menurunkan mobilitas masyarakat sampai 50 persen dalam periode PPKM Darurat. Sehingga, pemimpin daerah perlu mengatur pergerakan warga.
“Agenda prioritasnya adalah pergi ke sentra vaksinasi,” kata Dedy.
Ditambahkan, Luhut pun meminta agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang segera mengalokasikan vaksin kepada sektor industri, juga agar KADIN Indonesia dapat mempercepat program vaksinasi gotong royong.
Dedy menyatakan, PPKM Darurat adalah tindakan bersama menyelamatkan nyawa dan melindungi sesama, bertujuan menurunkan jumlah kematian yang pada Rabu (7/6) tercatat mencapai lebih dari 1.000 kematian akibat Covid-19.
Selain itu, PPKM Darurat juga bertujuan mengurangi beban nakes dan rumah sakit. Dedy meminta seluruh masyarakat mematuhi aturan PPKM Darurat, termasuk mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan bersabar tinggal di rumah selama dua pekan kecuali untuk kepentingan mendesak seperti vaksinasi.
Hingga Selasa (6/7), lebih dari 47,8 juta dosis vaksin diberikan kepada sekitar 33,5 juta orang yang menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 14,3 juta orang sudah mendapatkan dosis kedua. Vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat disebut sebagai ibadah sosial di tengah kondisi saat ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia