Praveen/Melati Tiru Menu Latihan Owi/Butet Menuju Olimpiade
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjalani latihan yang mirip seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ketika menghadapi Olimpiade.
Pelatih ganda campuran di pelatnas PBSI, Richard Mainaky, menyatakan program latihan Praveen/Melati tak banyak berbeda dengan Owi/Butet pada lima tahun lalu.
“Untuk menu latihan tidak banyak perubahan dari saat Owi/Butet di Olimpiade 2016 ke Jordan/Melati sekarang. Tetapi ada penyesuaian khusus karena setiap individu punya kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi intinya program saya tidak banyak berubah,” ujar Richard.
“Yang berubah mungkin intensitasnya saja, saya harus pintar menjaga form mereka karena di pandemi ini kondisinya mereka kan naik turun seiring tidak adanya pertandingan,” tambahnya seperti dikutip dari situs resmi PBSI.
Richard juga menambahkan perbedaan latihan Owi/Butet dengan Praveen/Melati saat ini adalah penghapusan program pemusatan latihan di luar pelatnas karena pandemi Covid-19.
“Juga biasanya saya ada training camp di luar pelatnas sebelum Olimpiade, ketika 2016 saya boyong ke Kudus selama dua minggu, tapi kalau sekarang kondisinya tidak memungkinkan. Jadi saya akan maksimalkan di pelatnas,” terang Richard.
Ganda campuran Indonesia untuk kali pertama meraih emas Olimpiade pada lima tahun lalu. Sebelumnya prestasi terbaik sektor tersebut di Olimpiade adalah medali perak yang diraih Tri Kusharjanto/Minarti Timur di Olimpiade 2000.
Menghadapi Olimpiade 2020, Richard melihat perkembangan positif Praveen/Melati dalam latihan.
“Saya merasa makin ke sini, Jordan/Melati makin termotivasi. Contohnya sekarang Melati setelah selesai program latihan maunya menambah program khusus. Begitu juga dengan Jordan, ia selalu minta start lebih awal di latihan sorenya,” aku Richard.
Sementara kekalahan Praveen/Melati di laga simulasi beberapa saat lalu dianggap bukan masalah karena pasangan nomor empat dunia tersebut sedang fokus menjalani latihan.
“Saya memang tidak fokus ke simulasi kemarin, saya fokus pada persiapan latihan. Jadi Jordan/Melati saat turun di simulasi dalam kondisi latihan yang volumenya tinggi, imbasnya saat bertanding ototnya masih pegal-pegal dan itu saya akui menjadi tidak maksimal penampilan mereka,” kata Richard.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia