Belajar Hidup Bareng Covid, Inggris Rencanakan Booster Vaksin
Inggris menyusun rencana kampanye booster vaksin mulai September mendatang sebagai bagian dari upaya mereka agar dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.
“Kita harus belajar hidup dengan virus ini. Program vaksinasi Covid-19 pertama untuk memulihkan kebebasan di negara ini, dan program booster akan melindungi kebebasan itu,” ujar Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/6).
Pemerintah Inggris sendiri belum menarik keputusan final mengenai booster vaksin dibutuhkan atau tidak. Namun, sejumlah pejabat menyarankan pemerintah mulai mempersiapkan kampanye suntikan vaksin dosis ketiga ini.
Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI) menyatakan bahwa kampanye booster vaksin itu dapat dimulai dengan penyuntikan dosis ketiga bagi lansia dan kelompok rentan lainnya.
Saat ini, Inggris sudah memvaksin 85 persen populasi dewasa, dengan lebih dari 60 persen di antaranya sudah mendapatkan dua dosis.
Meski demikian, data pemerintah Inggris mengindikasikan bahwa vaksin yang sudah disuntikkan hanya dapat memberikan perlindungan setidaknya enam bulan.
“Kami akan terus melakukan kajian terhadap data-data ilmiah yang masuk dalam beberapa bulan ke depan, termasuk data terkait durasi imunitas dari vaksin yang ada sekarang,” ujar kepala JCVI, Wei Shen Lim.
Ia kemudian berkata, “Saran akhir kami mengenai vaksinasi booster ini mungkin dapat berubah.”
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkirakan bahwa masyarakat, terutama kelompok rentan Covid, perlu vaksin booster untuk perlindungan dari varian baru corona. Perkiraan itu terungkap dalam dokumen internal WHO yang dilihat Reuters.
Dalam dokumen itu, WHO menganggap suntikan booster tahunan untuk individu berisiko tinggi menjadi skenario dasar “indikatif”. Sementara itu, suntikan booster setiap dua tahun dapat diberikan untuk masyarakat umum.
Dokumen itu belum final. WHO rencananya akan membahas dokumen tertanggal 8 Juni itu dalam pertemuan dengan Gavi, aliansi vaksin global yang bekerja sama dengan mereka dalam skema COVAX.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia