Rupiah Tertekan ke Rp14.505 Gara-gara PPKM Mikro Darurat
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.505 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (30/6). Mata uang Garuda melemah 20 poin atau 0,14 persen dibanding Rp14.485 per dolar AS pada Selasa (29/6).
Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama peso Filipina minus 0,38 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Sementara mata uang Asia lain berada di zona hijau, seperti baht Thailand menguat 0,11 persen, yuan China 0,07 persen, dolar Singapura 0,06 persen, dan yen Jepang 0,05 persen.
Sedangkan mata uang utama negara maju kompak menguat dari dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, euro Eropa 0,1 persen, dolar Australia 0,06 persen, dolar Kanada 0,04 persen, franc Swiss 0,03 persen, dan rubel Rusia 0,02 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah pada hari ini karena dolar AS menguat berkat rilis data indeks keyakinan konsumen AS periode Juni 2021.
Indeks yang positif diharapkan mempercepat perubahan kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve.
“Sehingga nilai tukar rupiah kemungkinan masih melemah terhadap dolar AS hari ini,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Di dalam negeri, rupiah belum punya sentimen positif. Apalagi, kebijakan PPKM Mikro diperkirakan direvisi lebih ketat dan berpotensi menekan ekonomi.
“Potensi pelemahan hingga ke kisaran Rp14.500 per dolar AS, sementara support di kisaran Rp14.450 per dolar AS,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Merdeka.com