Ramai Sentimen Negatif Bebani Laju IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (29/6). Beberapa sentimen negatif dikhawatirkan membebani laju indeks saham.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut ada beberapa sentimen negatif bagi indeks. Pertama, penambahan kasus covid-19 harian yang masih tinggi, melebihi 20 ribu kasus per hari.
Kedua, kekhawatiran investor bila BPJS Ketenagakerjaan akan menjual beberapa sahamnya yang merugi (cutloss).
Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan menyatakan telah mengkaji pelepasan saham-saham tertentu, baik untuk mengambil keuntungan (take profit) atau menjual saham demi mencegah kerugian lebih dalam karena harganya terus turun (cut loss).
Hal ini merespons rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2020.
“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dipengaruhi kenaikan kasus covid-19 dari dalam negeri yang saat ini mencapai 20 ribu kasus baru per hari,” jelasnya seperti dikutip dari riset hariannya, Selasa (29/6).
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.878-5.908 dan resistance 5.999-6.060.
Sepaham, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan pergerakan IHSG masih akan tertekan hingga beberapa waktu mendatang.
Ia menilai harga komoditas belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG, mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat.
“Namun, momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh para investor baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,” katanya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.913 dan resistance 6.123.
Adapun saham-saham pilihannya yaitu GGRM, HMSP, UNVR, KLBF, LSIP, AKRA, dan PWON.
Pada perdagangan sebelumnya, yakni Senin (28/6), IHSG menguat ke 5.939 atau turun 82,92 poin atau 1,38 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp65,93 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia