Gelagat Rem Darurat Anies: Setop PTM dan WFH 75 Persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai mengambil sejumlah langkah tegas seiring lonjakan kasus covid-19 di ibu kota, terutama pada Kamis (17/6) usai naik 4.144 kasus dalam sehari.

Anies memang belum menarik rem darurat merespons kenaikan grafik angka kasus di DKI. Namun ia telah memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka tahap 1 di ratusan sekolah di DKI.

Keputusan itu diambil bersamaan dengan laporan kenaikan kasus harian covid-19 DKI yang kembali mencapai angka terbesar sejak empat bulan terakhir.

“Kegiatan pembelajaran tatap muka dan dalam jaringan pada satuan pendidikan dilaksanakan penuh dalam jaringan atau belajar dari rumah sejak dikeluarkannya surat pemberitahuan ini sampai ada keputusan lebih lanjut,” demikian bunyi putusan surat pemberitahuan yang dikeluarkan Dinas pendidikan DKI.

Anies juga mewajibkan penerapan bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) 75 persen di wilayah yang termasuk zona merah.

Wacana untuk menarik rem darurat juga sempat disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Riza menyebut pihaknya tak menutup opsi menarik rem darurat saat ini.

Pihaknya masih akan melihat dalam satu atau dua hari ke depan, terkait kemungkinan DKI Jakarta akan mengambil kebijakan lain di tengah pembatasan mikro yang masih berlangsung hingga 28 Juni mendatang.

“Pak Gubernur bersama jajaran Forkopimda, akan melihat dalam satu dua hari ke depan apakah kita terus melaksanakan PPKM sampai 14 hari ke depan, atau ada kebijakan lain di tengah 14 hari,” kata Riza di kompleks Balai Kota.

Menurut Riza, Anies saat ini terus memimpin rapat penanganan pandemi di ibu kota terutama pasca mendapat tugas khusus dari Presiden Joko Widodo.

Politikus Partai Gerindra itu mengakui kasus harian di DKI mengalami penambahan luar biasa. Ia menyatakan serius menabuh genderang perang melawan pandemi buntut lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir.

“Hampir setiap hari kita terus koordinasikan. Pak gubernur bahkan langsung memimpin rapat. Terkait vaksin covid, kami terus berkoordinasi dengan pakar epidemiologi, satgas pusat,” ujar Riza.

Selain menghentikan sekolah tatap muka dan WFH 75 persen, sejumlah sektor lain masih berjalan seperti semula. Riza juga menyebut bahwa tempat wisata maupun hiburan malam masih lanjut, kendati pihaknya mengaku akan melakukan pengawasan ketat.

Ia mengklaim bahwa meski angka kasus terus naik, situasinya masih dalam kendali. Riza merinci misalnya, angka kematian masih rendah, di samping angka kesembuhan yang tinggi.

Menurut Riza, lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir wajar seiring peningkatan jumlah tes.

“Ya kasusnya tinggi, tapi semua masih dalam kendali, dalam kontrol, dalam pengawasan,” ujar Riza.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *