IHSG Berpeluang Menguat di Awal Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Senin (14/6).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut penguatan ditopang oleh sentimen pembagian dividen. Namun kenaikan ia prediksi masih terbatas karena tertahan data inflasi AS yang tidak sesuai ekspektasi investor.
Diketahui, data inflasi AS meroket pada periode Mei 2021 hingga mencetak level tertinggi sejak Agustus 2008. Inflasi melonjak 5 persen jika dibandingkan dengan inflasi periode yang sama tahun lalu. Secara bulanan, inflasi tercatat naik 0,6 persen.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, di luar harga makanan dan energi atau dua komponen yang paling volatil, inflasi tercatat sebesar 3,8 persen atau inflasi tertinggi sejak Juni 1992.
“IHSG diperkirakan menguat namun diperkirakan penguatan akan terbatas dikarenakan data inflasi Amerika Serikat yang kurang sesuai dengan ekspektasi,” kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya, Senin (14/6).
Karena sentimen itu, ia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.054-6.074 dan resistance 6.124-6.154.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG hingga saat ini terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar. Menurut dia, bila level resisten terdekat berhasil ditembus, maka IHSG berpotensi untuk kembali pada jalur uptrend jangka pendek.
“Stabil dan kuatnya kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir juga turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG,” jelasnya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.924 dan resistance 6.123. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu ICBP, BBNI, SMGR, AALI, ITMG, BMRO, dan WIKA.
Pada perdagangan sebelumnya, yakni Jumat (11/6), IHSG menguat ke 6.095 atau naik 12,04 poin atau 0,2 persen. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp2,61 triliun.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Economy Okezone