Biden Resmi Umumkan Sumbangan 500 Juta Vaksin Covid-19 untuk Dunia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara resmi mengumumkan pembelian dan sumbangan 500 juta dosis vaksin covid-19 Pfizer-BioNTech. Vaksin itu akan disumbangkan secara global.

Langkah ini menurut Biden memperkuat peran Amerika Serikat dalam memerangi pandemi covid-19.

“Amerika akan menjadi gudang vaksin dalam perjuangan kita melawan covid-19. Sama seperti Amerika adalah gudang senjata demokrasi dalam Perang Dunia II,” kata Biden dari kota Inggris St Ives di Cornwall, pada Kamis 10 Juni 2021, seperti dikutip AFP, Jumat 11 Juni 2021.

Pembelian dan donasi tersebut akan menjadi yang terbesar dari negara mana pun sejauh ini dan menambah 80 juta dosis yang direncanakan AS untuk dikirimkan pada akhir Juni.

Pidato Biden mengonfirmasi laporan sebelumnya tentang pembelian tersebut. Media AS mengatakan pengiriman vaksin akan dimulai pada awal Agustus dengan tujuan mengirim 200 juta dosis pada akhir tahun.

“Kami sadar akan tragedi itu. Kami juga tahu jalan menuju pemulihan,” kata Biden.

“Kunci untuk membuka kembali dan menumbuhkan ekonomi adalah memvaksinasi warga Anda,” tutur Biden.

Lebih dari 52 persen populasi orang dewasa di AS telah divaksinasi sepenuhnya, dengan infeksi virus korona dan kematian menurun ke tingkat yang tidak terlihat sejak awal pandemi.

Vaksin akan didistribusikan ke sekitar 100 negara berpenghasilan rendah melalui program COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“GAVI, Aliansi Vaksin, hari ini menyambut baik keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk pengadaan 500 juta dosis vaksin covid-19 atas melalui fasilitas Covax,” kata organisasi itu, Kamis.

Setelah 200 juta dosis pertama didistribusikan tahun ini, 300 juta sisanya akan dikirim pada paruh pertama 2022.

“Kami adalah bangsa yang penuh dengan orang-orang bertindak pada saat dibutuhkan untuk membantu sesama manusia, baik di dalam maupun di luar negeri,” ucap Biden.

“Kami tidak sempurna tapi kami bertindak,” tegasnya.

Dia mengatakan sumbangan vaksin akan “tanpa pamrih”, sebuah pukulan nyata di Rusia dan Tiongkok, yang telah menyumbangkan vaksin secara internasional tetapi dengan ketentuan politik atau ekonomi.

“Kami tidak akan meminta bantuan sebagai imbalan; kami hanya ingin menyelamatkan nyawa, untuk mengakhiri pandemi ini,” tutur Biden.

Pengumumannya dikeluarkan sebelum KTT G7 di Cornwall, di mana negara-negara sekutu akan mengumumkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memerangi pandemi.

Para pemimpin Eropa di konferensi tersebut kemungkinan akan menandatangani janji untuk mengirimkan 1 miliar dosis vaksin pada akhir tahun depan. COVAX hingga saat ini memiliki kekurangan dana, dan dosis vaksin untuk Juni dan Juli.

Beberapa ilmuwan menyarankan dunia akan membutuhkan lebih dari 10 miliar vaksin untuk mengekang pandemi.

“Dunia membutuhkan manufaktur baru yang mendesak untuk menghasilkan miliaran dosis lebih banyak dalam setahun, bukan hanya komitmen untuk membeli pasokan yang tidak memadai yang direncanakan,” Peter Maybarduk, direktur Public Citizen, mentweet sebagai tanggapan atas pengumuman Biden.

Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia akan menyaksikan pandemi ‘dua jalur’ dengan perbedaan mencolok antara negara kaya yang divaksinasi tinggi dan negara miskin dengan akses terbatas ke suntikan.

“Nilai-nilai kami meminta kami untuk melakukan segala yang bisa dilakukan untuk memvaksinasi dunia terhadap covid-19,” kata Biden.

“Selama virus mengamuk di tempat lain, ada risiko mutasi baru yang dapat mengancam orang-orang kita,” jelasnya

CEO Pfizer Albert Bourla muncul bersama Biden pada Kamis dan berbicara singkat tentang komitmen perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan global akan vaksin.

Dia mengatakan vaksin Pfizer covid-19 menangkis semua varian yang diketahui dan bahwa perusahaannya siap untuk mengatasi mutasi di masa depan.

“Kami telah membangun proses untuk mengembangkan, dalam 100 hari, vaksin baru jika diperlukan,” kata Bourla.

Lebih dari 3,78 juta orang telah meninggal karena covid-19. Amerika Serikat masih mencatat angka total kasus tertinggi dengan 33.425.040 jiwa yang terinfeksi.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *