Rupiah Perkasa ke Rp14.250 Bersama Mata Uang Kawasan Asia
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.250 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (10/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,04 persen dibanding posisi Rabu (9/6) sore di level Rp14.255 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia perkasa terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang naik 0,07 persen, dolar Singapura menguat 0,02 persen, dolar Taiwan bertambah 0,08 persen, dan won Korea Selatan naik 0,06 persen.
Selanjutnya, peso Filipina menguat 0,04 persen, yuan China naik 0,06 persen, ringgit Malaysia meningkat 0,02 persen, dan bath Thailand menguat 0,03 persen. Sedangkan, rupee India berkurang 0,12 persen terhadap dolar AS.
Sementara itu, mata uang di negara maju tampak bergerak bervariasi di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris naik 0,04 persen dan dolar Australia menguat 0,05 persen. Sedangkan, dolar Kanada dan franc Swiss masing-masing turun 0,02 persen dan 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah dibayangi penantian pasar terhadap data penting AS, yaitu indeks Harga konsumen (IHK) AS periode Juni 2021 yang akan dirilis malam ini sekitar pukul 19.30 WIB.
Apabila IHK naik atau mengalami inflasi di atas perkiraan pasar, kondisi ini bisa memicu penguatan dolar AS, dan sebaliknya.
Oleh sebab itu, ia memprediksi rupiah berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, meskipun menguat pada perdagangan pagi hari.
“Mewaspadai data inflasi tersebut, rupiah bisa melemah tipis lagi hari ini,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
AS sendiri mencatatkan inflasi sebesar 2,6 persen (yoy) pada Maret 2021 dan 4,2 persen pada April 2012. Angka tersebut melebihi ekspektasi bank sentral AS, The Fed yakni 2 persen.
Namun, ia menuturkan pelemahan rupiah tertahan oleh membaiknya tingkat keyakinan konsumen Indonesia dan menurunnya imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun yang sekarang berada di bawah 1,50 persen.
“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp14.270, sementara potensi penguatan ke arah Rp14.230 per dolar AS,” imbuh dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Portonews.com