Pemungutan Suara untuk Pemerintahan Baru Israel Digelar Pekan Depan

Pemungutan suara di parlemen Israel atau Knesset untuk mengesahkan pemerintahan baru yang akan mendepak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan digelar pekan depan. Jika pemerintahan baru nantinya disahkan, maka Netanyahu akan digantikan dengan tokoh nasional Naftali Bennett.

Bennett mendesak Ketua Knesset Yariv Levin, seorang loyalis Netanyahu, untuk tidak menunda-nunda dan segera menggelar pemungutan suara pada Rabu pekan ini.

Namun melalui pengumuman resmi di Knesset, Levin menegaskan bahwa sesuai aturan hukum yang berlaku, maka pemungutan suara pemerintahan koalisi akan digelar pekan mendatang.

“Pengumuman mengenai tanggal digelarnya sesi untuk mengesahkan pemerintahan ke-36 Israel akan disampaikan kepada semua anggota parlemen,” kata Levin, dilansir dari laman Al Jazeera pada Selasa, 8 Juni 2021.

Pengumuman ini memberi kesempatan kepada Netanyahu selama sepekan untuk mencoba melakukan berbagai manuver.

Sebelumnya, Bennett mendorong semua politisi yang bergabung dalam koalisi oposisi untuk tidak membelot dan berbalik mendukung Netanyau. Koalisi Bennett bersama pemimpin oposisi Yair Lapid bisa saja runtuh jika ada sejumlah politisi yang membelot.

Sebelumnya, Netanyahu menegaskan bahwa koalisi oposisi yang hendak menggulingkan dirinya adalah hasil dari “kecurangan terbesar pemilu dalam sejarah demokrasi.”

Netanyahu melayangkan tuduhan adanya kecurangan pemilu di saat kepala keamanan domestik Israel mengingatkan mengenai kemungkinan terjadi aksi kekerasan politik dalam negeri.

“Kita sedang menyaksikan kecurangan terbesar pemilu dalam sejarah negara ini. Menurut saya, bahkan dalam semua sejarah demokrasi,” tutur Netanyahu kepada para anggota partai Likud.

Ia memfokuskan tuduhannya kepada janji kampanye Bennett, yang kala itu tidak akan bermitra dengan partai berhaluan kiri, berideologi sentris, maupun yang mengusung kepentingan etnis Arab.

Rabu pekan kemarin, Bennett mengumumkan bahwa ia dan pemimpin opisisi Yair Lapid telah membentuk pemerintahan koalisi dari berbagai spektrum politik Israel. Koalisi dibentuk karena tidak ada pemenang yang mutlak dalam pemilu Israel pada 23 Maret lalu.

 

 

 

 

Sumber : Medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *