Indeks Dolar AS Tergelincir imbas Penurunan Bunga Obligasi
Indeks dolar Amerika Serikat tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Dolar tertekan imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang tetap lemah di tengah penguatan euro dan pounds Inggris ketika para investor menantikan pertemuan bank sentral Eropa dan Amerika Serikat.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya merosot 0,21% pada 89,946, sementara euro menguat 0,23% menjadi USD1,2194. Dolar AS juga jatuh 0,23% menjadi 109,26 yen Jepang, dilansir dari Antara, Selasa (8/6/2021).
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan terakhir di 1,569%. Mereka turun menjadi 1,560% dari 1,628%.
Data pekerjaan AS memberikan tekanan pada dolar, karena investor bertaruh bahwa pertumbuhan pekerjaan tidak cukup kuat untuk meningkatkan ekspektasi Federal Reserve AS memperketat kebijakan moneternya.
Langkah itu berlanjut pada Senin (7/6), dengan imbal hasil obligasi pemerintah bertahan lemah, setelah penurunan pada Jumat (4/6), mengurangi permintaan untuk mata uang AS.
“Imbal hasil obligasi pemerintah sedikit lebih tinggi pada sesi ini, meskipun tetap jauh di bawah level yang terlihat sebelum laporan ketenagakerjaan. Ini kemungkinan pendorong pelemahan dolar AS pada Senin (7/6),” kata Ronald Simpson, Direktur Pelaksana analisis mata uang global di Action Economics.
Investor mata uang tampaknya mengabaikan berita bahwa Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara kaya lainnya mencapai kesepakatan untuk memeras lebih banyak uang dari perusahaan multinasional, seperti Amazon dan Google, dan mengurangi insentif mereka untuk mengalihkan keuntungan ke surga pajak rendah di luar negeri.
Sumber : okezone.com
Gambar : Republika