Singapura Segera Gunakan Vaksin Sinovac Usai Disahkan WHO
Vaksin covid-19 Sinovac dari Tiongkok dapat diberikan di Singapura melalui jalur akses khusus. Izin ini diberikan setelah vaksin itu disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) telah mengumumkan pada Senin bahwa melalui jalur akses khusus, institusi kesehatan swasta akan dapat membawa vaksin covid-19 yang tidak terdaftar.
Vaksin ini harus ada dalam daftar penggunaan darurat WHO dan termasuk vaksin dari Johnson & Johnson, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Vaksin Sinovac telah disetujui oleh WHO pada Selasa. Meskipun Singapura telah menerima pasokan dosis Sinovac, vaksin tersebut belum disetujui untuk digunakan oleh Health Sciences Authority (HSA).
Negeri Singa hanya memberi lampu hijau untuk vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang keduanya didasarkan pada teknologi mRNA.
Vaksin mRNA, bagaimanapun, tidak cocok untuk orang dengan riwayat reaksi alergi yang parah seperti anafilaksis dan untuk individu dengan gangguan kekebalan.
Pada Rabu, MOH mengatakan akan merilis rincian lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang bagi institusi kesehatan swasta untuk mengajukan permohonan menjadi penyedia berlisensi untuk vaksin covid-19 Sinovac-CoronaVac melalui jalur akses khusus.
“Kami juga mempelajari kemungkinan bagi institusi kesehatan swasta untuk mengakses stok 200.000 dosis kami saat ini, dan menyusun perincian tentang harga, proses persetujuan yang diinformasikan, dan keselamatan pasien yang lebih memilih untuk diberikan dengan Sinovac-CoronaVac di bawah SAR (jalur khusus),” kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam menanggapi pertanyaan media, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 3 Juni 2021.
Kementerian juga menegaskan bahwa Sinovac bukan bagian dari program vaksin nasional dan oleh karena itu tidak akan tercakup dalam Program Bantuan Keuangan Cedera Vaksin untuk Vaksinasi Covid-19.
“Ketika lebih banyak data internasional dan lokal tersedia, komite ahli tentang vaksinasi covid-19 juga meninjau pembatasan saat ini untuk memungkinkan orang dengan riwayat anafilaksis yang diketahui divaksinasi dengan dua vaksin mRNA yang saat ini disetujui untuk digunakan di sini,” kata kementerian itu.
Sinovac menggunakan teknologi yang berbeda, menggunakan bentuk virus korona yang tidak aktif untuk memicu respons kekebalan terhadap virus.
WHO merekomendasikan vaksin untuk digunakan pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dalam jadwal dua dosis yang tersebar di dua hingga empat minggu.
“Hasil kemanjuran vaksin menunjukkan bahwa vaksin mencegah penyakit simtomatik pada 51 persen dari mereka yang divaksinasi dan mencegah covid-19 yang parah dan rawat inap pada 100 persen dari populasi yang diteliti,” pungkas WHO dalam pernyataannya.
Vaksin Slank untuk Indonesia.
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk “Vaksin untuk Indonesia”. Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti “obat” atau “anti-virus”, tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
“Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema ‘Vaksin untuk Indonesia’. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi,” terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program “Vaksin untuk Indonesia” tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id