Kebijakan Suku Bunga BI Angkat Rupiah ke Rp14.300
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.300 per dolar AS pada Kamis (27/5) pagi. Posisi tersebut menguat 0,25 persen dibandingkan perdagangan Selasa (25/5) sore di level Rp14.327 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,08 persen, dolar Taiwan melemah 0,09 persen dan won Korea Selatan melemah 0,17 persen.
Kemudian, yuan China melemah 0,04 persen, ringgit Malaysia melemah 0,02persen dan bath Thailand melemah 0,23 persen.
Sebaliknya, peso Filipina menguat 0,04 persen dan rupee India menguat 0,26 persen. Sedangkan yen Jepang masih terpantau stagnan.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,13 persen, dolar Australia menguat 0,14 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen. Hanya dolar Kanada yang terpantau melemah 0,08 persen.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan sikap BI yang memutuskan suku bunga acuan tetap di 3,5 persen mungkin bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Itu menahan laju pelemahan nilai tukar rupiah karena perbedaan yield yang besar dengan dolar AS masih terjaga.
Namun, rupiah berpotensi bisa melemah hari ini mengikuti sentimen pasar yang mengkhawatirkan kenaikan inflasi di AS. Nilai tukar regional juga terlihat mengalami pelemahan terhadap dolar AS pagi ini.
“Indeks dolar AS terlihat menguat kembali ke atas angka 90 pagi ini setelah sebelumnya bergerak di kisaran 89,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Ariston, Bank Sentral AS akan bersiap mengubah kebijakan moneternya menjadi lebih ketat bila ada indikasi kenaikan inflasi tidak hanya untuk sementara saja. Inflasi AS berdasarkan indikator indeks harga konsumen telah naik di atas 2 persen selama dua bulan terakhir, Maret dan April (2,6 persen dan 4,2 persen).
“Bank Sentral AS menetapkan target inflasi 2 persen sebagai ukuran untuk menetapkan kebijakan moneter yang baru yang lebih ketat,” terangnya.
Jumat ini pasar menantikan data indikator inflasi AS lainnya yaitu Core PCE (Price Consumption Expenditures) Index April, untuk mengkonfirmasi isu kenaikan inflasi ini.
“Rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.360 dengan potensi support di kisaran Rp14.300,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tempo.co