Kredivo Jadi Pemegang Saham Baru, Saham BBSI Melesat!
Saham emiten bank mini (bank dengan modal inti Rp 1-5 miliar) PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) melaju di zona hijau pada pagi ini, Senin (24/5/2021). Menguatnya saham BBSI terjadi seiring dengan PT FinAccel Teknologi Indonesia atau pengelola Kredivo yang resmi tercatat menjadi pemegang saham baru BBSI.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BE), pukul 10.36 WIB, saham BBSI terangkat 0,31% ke Rp 3.200/saham. Namun, beberapa kali saham ini sempat terjun ke zona merah, dengan harga terendah di Rp 2.970/saham, sekitar pukul 09.30 WIB. Adapun nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 878,89 juta.
Penguatan saham BBSI pada awal pekan ini melanjutkan kenaikan pada Jumat (21/5) pekan lalu, ketika ditutup melesat 11,15%.
Dengan ini, saham BBSI berhasil melesat 15,52% dalam sepekan, sementara dalam sebulan terkerek 15,94%. Sementara secara year to date (YTD) saham BBSI ‘terbang’ setinggi 285,54%.
Diwartakan CNBC Indonesia, Senin (24/5), Kredivo, salah satu peer to peer lending (P2P) lending di Tanah Air saat ini resmi tercatat menjadi pemegang saham baru BBSI.
Dalam dokumen yang disampaikan manajemen BBSI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai perubahan komposisi pemegang saham BBSI dengan kepemilikan di atas 5% pada 21 Mei 2021.
Kredivo atau FinAccel Teknologi Indonesia saat ini mempunyai kepemilikan saham sebesar 24% sampai dengan 21 Mei 2021.
Sementara itu, porsi saham lain dipegang PT Sun Land Investama yang terdilusi dari sebelumnya 37,54% menjadi 19,76%. Sedangkan, PT Sun Antarnusa Investment tetap di level 14,94% dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik 16,30%.
“Tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik,” kata Presiden Direktur Bank Bisnis Internasional. Laniwati Tjandra.
Meski tidak dijelaskan berapa harga pembelian saham tersebut, namun bisa diasumsikan pada penutupan harga perdagangan saham BBSI terakhir di level Rp 3.190 per saham, maka dana yang dialokasikan untuk membeli 24% saham dari seluruh saham beredar BBSI, nilai investasi yang digelontorkan perusahaan teknologi keuangan dan dikenal dengan nama produk Kredivo ini mencapai Rp 2,31 triliun.
Pekan lalu, di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,42% di posisi 5.773, muncul transaksi jumbo di pasar negosiasi di dua emiten, salah satunya BBSI.
Data perdagangan menunjukkan, saham BBSI di pasar negosiasi hari ini ditransaksikan oleh investor lokal yang menggunakan broker PT Mirae Asset Sekuritas (YP) sebagai pembeli dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjual.
Tercatat YP melakukan pembelian sebanyak 7,26 juta lot saham BBSI di harga Rp 759/unit sehingga total dana yang digelontorkan mencapai Rp 551 miliar. Setelah kemunculan transaksi ini saham BBSI di pasar reguler melesat hingga 11,15% ke level harga Rp 3.190/unit meski perdagangan terpantau sepi yakni hanya Rp 667 juta saham yang ditransaksikan.
Dengan masuknya Kredivo ke BBSI, maka bertambah lagi fintech yang masuk perbankan setelah sebelumnya Akulaku di PT Bank Neo Commerce, lalu pemilik Shopee (Sea) di Seabank Indonesia.
Tahun lalu, Kredivo juga mengakuisisi perusahaan pembiayaan PT Swarna Niaga Finance dan masuk menjadi bagian dari PT FinAccel Finance Indonesia, di samping lisensi fintech P2P lending dengan nama PT FinAccel Digital Indonesia.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Selular.ID